23. Smile

3.5K 529 29
                                    

Senyuman itu merekah di wajah Jennie. Tadi pagi pendengaran tajamnya tidak sengaja mendengar kalau penulis akan datang ke lokasi syuting hari ini.

Itu artinya ia akan melihat Lisa hari itu. Adik yang sudah ia rindukan sejak beberapa hari lalu. Dan efek dari kebahagiaannya adalah proses syuting menjadi sangat lancar dan cepat.

"Waktunya makan siang!" Seru Joohyun bahagia. Ia sudah kelaparan sejak tadi.

"Geurae, aku sedang dalam mood bagus untuk makan." Tutur Jennie sambil tersenyum.

"Kenapa? Kau senang sekali sejak tadi." Tanya Joohyun setelah berhasil menelan makanannya.

"Apa sangat terlihat?"

Joohyun memutar bola matanya malas. Keduanya memilih melanjutkan kegiatan makannya dengan sangat tenang.

"Waeyo? Kenapa tiba-tiba sekali? Bukankah kedatangannya sudah dijadwalkan sejak minggu lalu?"

"Benar, tapi katanya ada kendala. Padahal sutradara sudah senang sekali mendengar kedatangannya. Kau tahu, sutradara sangat menyukainya."

Pembicaraan singkat itu mengalihkan atensi Jennie. Gadis bermata kucing itu langsung menghentikan kedua staff yang bertugas di lokasi syuting.

"Maaf, kalau boleh tahu, siapa yang kalian bicarakan?"

"Ah itu, penulis kita. Kim Lisa. Dia membatalkan kunjungannya ke lokasi syuting secara mendadak. Padahal kedatangannya sudah ditunggu-tunggu oleh sutradara sejak minggu lalu."

Tubuh Jennie langsung terduduk lemas di atas kursi. Tatapannya kosong, tak ada harapan. Kedua staff itu dan Joohyun kebingungan dengan sikap Jennie sekarang.

"Terima kasih sebelumnya." Ucap Joohyun mengantar kepergian dua staff tadi.

"Hey, kenapa?"

Jennie tak langsung menjawab. Jelas sekali terlihat mata Jennie berkaca-kaca, dan penyebabnya hanya satu.

"Joohyun-ah, kita sudah cukup ambil scene untuk hari ini, 'kan? A-aku pulang sekarang." Setelah meraih tasnya, Jennie langsung pergi dari sana. Entah, perasaannya berantakan.

"Jennie!" Teriak Joohyun frustasi karena Jennie langsung pergi dari lokasi syuting.

"Lisa-ya, wae?" Memasuki mobil, Jennie menghapus kasar air matanya. Ia kecewa pada dirinya sendiri karena berharap. Ia juga kecewa pada Lisa.

*****

Kepala Jisoo sangat pusing menyelesaikan berbagai berkas kerjaan yang tidak berujung. Sejak pagi gadis itu disibukkan dengan banyak hal mengenai agensinya.

"Sudah beres?" Tanya Jisoo pada sekretarisnya.

"Nde, semua sudah beres. Daepyonim hanya perlu datang untuk wawancara singkat lalu bisa langsung pulang setelahnya."

Jisoo mengangguk mengerti. Setelah menyambar tas miliknya, Jisoo dan sekretarisnya langsung naik ke mobil dan berkendara ks tempat di mana grup idol jebolan agensi Jisoo mengadakan debut showcase.

Selama perjalanan Jisoo hanya melamun. Akhir-akhir ini memang dia sedang banyak pikiran. Banyak masalah yang terjadi, dan Jisoo harus menghandle semuanya sendirian.

Selain masalah kerjaan, masalah keluarganya juga tak kunjung berakhir. Ada saja hal lain yang terjadi di saat hal sebelumnya belum selesai.

"Sudah sampai, Daepyonim." Lamunan Jisoo buyar saat sekretarisnya membukakan pintu mobil untuknya.

Different [ E N D ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang