Lisa adalah yang terakhir keluar dari rumah setelah mengambil barang-barang untuk campingnya hari ini.
Meraih dua tas lainnya, Lisa melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Ketiga Kakaknya sudah menunggunya di mobil.
"Sepertinya kau sudah baik-baik saja, Kim Lisa?"
Langkahnya terhenti setelah suara itu terdengar. Lisa menarik napasnya perlahan lalu membalik tubuhnya menghadap sang Kakek.
"Kupikir juga begitu." Sempat-sempatnya Lisa menyunggingkan senyuman tipis pada Suwon.
"Kalau begitu lakukan tugasmu yang sempat tertunda."
"Tugas apa?"
"Jangan pura-pura lupa, Lisa."
Tentu saja Lisa tidak lupa dan tidak bodoh untuk mengetahui apa maksud ucapan Suwon. Tapi ini sama sekali bukan waktu yang tepat.
"Beri aku waktu." Ucap Lisa. Walaupun nadanya santai, namun dari tatapannya Lisa sungguh memohon.
"Sudah kuberikan cukup lama selama kau sakit." Wajah angkuh itu sungguh membuat Lisa muak. Tidak bisakah Suwon sadar dan memberinya kebahagiaan.
"Maaf tapi aku tidak bisa,"
"Aku memang egois, tapi hanya kebahagiaan yang kuinginkan walaupun hanya sebentar." Tandas Lisa membuat Suwon bungkam.
"Aku permisi." Lisa membalik badannya, hendak langsung keluar dan tidak mau lagi berbicara dengan Suwon.
"Kalau begitu kau pasti tau apa yang akan terjadi, Kim Lisa,"
Langkahnya terhenti namun Lisa enggan berbalik."Bersiaplah, kita lihat sejauh apa kau bisa bertahan."
Memilih mengabaikan itu, Lisa langsung membawa semua barangnya keluar dan masuk ke dalam mobil.
"Kenapa lama sekali?" Karena tak mendapat jawaban, Jisoo berbalik dan menatap Lisa yang melamun.
"Lisa?"
"Nde?"
"Unnie tanya kenapa kau lama sekali."
"Ah, ituㅡ Aku ke toilet dulu tadi." Bohong Lisa.
"Geurae? Arraseo. Kita berangkat!"
Mobil yang dikendarai oleh sulung Kim itu melaju dengan kecepatan rata-rata. Sepanjang perjalanan mereka malakukan banyak hal, dari bernyanyi sampai bercerita. Lisa memang banyak diam, tapi sesekali ia ikut dalam perbincangan ringan itu.
Menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, akhirnya mereka sampai di tempat perkemahan yang Jennie usulkan semula. Cuaca cukup dingin karena ini daerah pegunungan.
"Tidak masalah kan kalau kau pergi ke tempat terbuka begini?" Tanya Jisoo pada adik pertamanya.
"Sepertinya tidak. Di sini juga sepi, semoga saja tidak ada yang mengenaliku."
Mengakhiri pembicaraan singkat itu, Jisoo dan Jennie menyusul Lisa dan Rosie yang sudah lebih dulu berjalan sambil membawa barang-barang perkemahan mereka.
"Chaeyoung dan Lisa membangun tenda. Aku dan Jisoo Unnie akan memasak." Titah Jennie membagi tugas.
"Tidak bisakah aku menukar Lisa? Aku bersumpah dia tidak akan bisa melakukan apa-apa." Rajuk Rosie memohon.
Walaupun ditanggapi tawa keras dari Jisoo dan Jennie, tangan Lisa dengan enteng memukul lengan Rosie keras.
"Ya! Sakit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [ E N D ] ✔
FanfictionMereka hidup dengan sebuah perbedaan. Satu pihak berusaha untuk bertahan, dan pihak lain sudah menjerit untuk menyerah. Mereka tidak akan pernah sama, bahkan untuk sebuah kebahagiaan pun terlihat mustahil. "Kita berbeda. Bahkan sejak aku dilahirkan...