Tidak seperti biasanya, Lisa baru memulai kegiatannya pada malam hari. Malam ini Kimbum mengajak Lisa untuk pergi ke sebuah tempat, entah ke mana itu.
"Gunakan pakaian yang rapi, kita akan pergi ke tempat bagus." Ujar Kimbum sambil membelai lembut surai Lisa.
"Nde, Appa."
"Khusus hari ini, hanya kau yang ikut. Jadi tidak perlu khawatir dengan ketiga Kakakmu." Dan tentu saja Kimbum sudah menyadari ada hal yang tidak beres dalam hubungan Anaknya. Namun sebagai seorang Ayah, Kimbum berusaha memakluminya saja.
"Waeyo? Kenapa hanya akㅡ"
"Gwaenchana, sudah, persiapkan dirimu."
Walaupun masih penasaran, Lisa akhirnya hanya bisa pergi tanpa jawaban. Gadis itu bersiap menggunakan gaun yang dulu diberikan Sookyung, saat Lisa lulus dari bangku perkuliahan.
*****
Penampilan menawan kombinasi Kimbum dan Lisa rupanya sangat menarik perhatian publik. Terbukti dari puluhan berita yang terbit dalam kurun waktu kurang dari satu jam.
"Bagaimana? Menyenangkan?"
Tak tahu harus menjawab apa, Lisa hanya mengangguk sambil tersenyum kecil. Tempat bagus yang Kimbum katakan tadi rupanya pesta penyambutan menteri baru, dalam arti lain acara politik.
Sungguh, Lisa sangat tidak menyukai acara formal seperti ini. Apalagi Lisa tidak mengenal semua orang di sana, dan Lisa tahu ada beberapa dari mereka yang bisa memiliki jabatan menggunakan hal kotor.
"Appa, aku keluar dulu." Bisik Lisa pada Ayahnya yang tengah berbincang dengan rekan lainnya.
"Tapi Lisaㅡ" terlambat. Lisa sudah menghilang ditelan kerumunan.
Gadis berponi itu memilih keluar dari gedung yang menyesakkan itu. Lisa pergi ke halaman belakang gedung, lebih tepatnya sebuah taman tak terawat.
Lisa duduk di sana sendirian, ditemani lampu dengan penerangan minim. Namun menurutnya itu lebih baik dari pada di dalam.
"Muak ya, di dalam?" Awalnya Lisa diam tak menanggapi pertanyaan seorang perempuan yang baru saja datang.
"Eoh, memuakkan." Sahut Lisa. Wanita itu duduk di sebelah Lisa, ikut memperhatikan pohon kering yang sudah tak berdaun itu.
"Namamu?"
"Lisa. Kim Lisa."
"Aku Jung Hyein, salam kenal."
"Diundang juga ke acara ini?" Tanya Lisa memulai pembicaraan.
"Bisa dibilang begitu."
"Kau seorang penulis, 'kan?" Tanya Hyein lagi.
"Bagaimana kau tahu?" Lisa sedikit terkejut. Karena namanya memang dikenal di Paris dan beberapa negara lainnya, tapi Korea tidak termasuk. Karena memang target pasarnya dari awal bukan Korea.
"Aku pernah membaca beberapa bukumu. Dan dua tahun lalu aku pernah bersekolah di Paris." Sahut Hyein sambil tersenyum.
Senyuman Hyein bisa membuat Lisa langsung menilai jika gadis itu adlaah orang baik. Senyumannya penuh kehangatan dan sangat menenangkan. Lisa berharap bisa memiliki teman seperti Hyein.
"Kau tahu, aku sangat menyukai Tuan Kimbum, Ayahmu." Ucap Hyein malu-malu.
"Benarkah? Apa yang kau sukai darinya?"
"Sikap tegasnya dan prinsipnya yang kuat. Dia terlihat tidak mudah goyah dan juga setia. Banyak wanita tergila-gila dengan Ayahmu, beruntung sekali Ryu Hyeyoung bisa mendapatkan Kim Kimbum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [ E N D ] ✔
FanfictionMereka hidup dengan sebuah perbedaan. Satu pihak berusaha untuk bertahan, dan pihak lain sudah menjerit untuk menyerah. Mereka tidak akan pernah sama, bahkan untuk sebuah kebahagiaan pun terlihat mustahil. "Kita berbeda. Bahkan sejak aku dilahirkan...