39. Numb

3.2K 537 60
                                    

Kepala gadis berponi itu menengadah ke atas. Matanya menyipit menyesuaikan sinar matahari yang membuat pengelihatannya putih seketika.

Lisa tersenyum tipis melihat langit yang sangat cerah pagi ini, tak ada tanda-tanda hujan atau apapun yang membuat orang-orang kesulitan nantinya.

Dibelakang Lisa adalah gedung rumah sakit. Sudah dua hari semenjak Lisa terakhir menginjakkan kakinya di sana, kini Lisa kembali.

Gadis itu menghela napasnya panjang. "Semoga tidak hujan."

Dengan sebuah amplop besar ditangan kanannya, Lisa melangkah meninggalkan gedung itu menuju mobilnya.

"Hari ini makan apa, ya?" Gumam Lisa sembari memutar setirnya menuju daerah yang dipenuhi tempat makan.

Hanya butuh beberapa menit, Lisa sampai di salah satu rumah makan khas Tiongkok yang dulu sering Lisa makan saat kecil.

"Annyeonghaseyo." Seulas senyuman terukir di wajah Lisa.

"Mau langsung pesan, Nona?" Lisa mengangguk sebagai jawaban.

Gadis itu langsung memesan menu kesukaannya sejak dulu. Sembari menunggu, Lisa melempar pandangannya pada jalan raya yang ramai itu.

Lisa melamun. Pikirannya terbang entah ke mana, meninggalkan raganya yang masih terduduk manis di kursi tempat makan.

"Permisi, ini makanannya."

"Terima kasih."

Setelah pelayan tadi pergi, Lisa hanya menatap makanannya kosong. Nafsu makannya hilang begitu saja, padahal ini menu favoritnya sejak dulu. 

"Lisa-ya,"

Gadis berponi itu mendongak, tatapan polosnya bertemu dengan sepasang manik milik Jisoo. Kakak pertamanya itu tersenyum manis dengan tangan yang membelai kepala Lisa lembut.

"Udang gorengnya untuk Lisa. Lisa menyukainya, kan?"

Lisa mengangguk lalu tersenyum lebar saat Jisoo memberikan udang goreng miliknya pada Lisa. Lisa sangat menyukai udang goreng.

"Gomawo, Unnie. Lisa sayang Jisoo Unnie." Tak ada kebohongan dalam ucapan gadis berumur sepuluh tahun itu.

"Jisoo Unnie juga menyayangi Lisa. Lisa harus janji kalau Lisa sudah besar nanti, Lisa harus jadi anak yang baik dan kuat, ya? Kalau Lisa jadi anak baik dan kuat, Unnie akan sangat bangga pasa Lisa."

"Lisa janji, Unnie. Lisa akan selalu jadi anak yang baik dan kuat supaya Unnie bangga pada Lisa. Lisa akan terus lindungi Unnie nanti saat sudah besar."

Setetes air mata jatuh tanpa Lisa sadari. Ingatannya terlempar pada masa lalu, saat kecil. Masa kecil yang sangat bahagia untuk Lisa, walau ia tidak mendapat perhatian dari Ayahnya.

Lisa tumbuh dengan kasih sayang dari ketiga kakaknya, sebelum akhirnya mereka harus dipisahkan oleh jarak dan waktu.

"Dan Lisa akan tetap menepati janji Lisa, Unnie." Senyuman sendu itu terulas. Lisa menatap udang goreng yang ada di mangkuknya saat ini.

"Gomawo karena Unnie sudah meminta Lisa untuk kuat."

Lisa mengambil sumpitnya. Gadis itu berniat menyantap makanan pertamanya hari ini, sekaligus bernostalgia.

"Ya! Lihat, Ahjumma itu! Sepertinya dia dalam bahaya."

Mendengar ucapan heboh itu, Lisa mengurungkan niatnya untuk memasukkan sendok pertama dalam mulutnya. Atensinya ikut teralih mengikuti tatapan semua orang yang ada di dalam tempat makan itu.

Different [ E N D ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang