Pagi menghampiri, cahaya matahari mulai menerangi bumi dan mengetuk satu per satu jendela kamar untuk membangunkan sang empunya. Tak terkecuali Lisa. Kepalanya berdenyut sakit bersamaan dengan cahaya matahari yang mengusik tidurnya.
"Shhht~"
Lisa ingat. Kemarin dirinya pingsan setelah berlutut di aspal jalan dan berujung dibawa pulang oleh orang suruhan Suwon. Gadis itu perlahan membuka matanya sayu, keringat memenuhi wajahnya.
Samar-samar Lisa melihat wajah Ibunya, Sookyung. Sepertinya Lisa benar-benar merindukan sang ibu. Katanya, saat seseorang sedang sakit, pasti mereka akan mengigau atau menyebut nama orang yang mereka sayangi.
"Eomma," lirih Lisa sendu. Perlahan air matanya turun, Lisa berharap ia tidak terbangun dari mimpinya.
Detik berikutnya Lisa tertawa pelan. Ia hanya merasa semua ini lucu. Terlalu lucu untuk hidupnya itu.
"Sebenarnya anak siapa aku ini. Kenapa wajah Eomma bisa secantik ini walau hanya di mimpi?"
"Anak Eomma Sookyung, dong."
Suara itu, Lisa mengenalnya. Itu suara Sookyung dan terdengar sangat nyata di telinganya. Rasanya bukan seperti mimpi, tapi benar-benar ada Sookyung di depannya sambil menatapnya dengan senyuman.
"Eomma, jangan pergi."
Lisa bisa merasakan usapan lembut pada surai kehitamannya. Hal itu membuat Lisa kembali menitihkan air matanya.
"Tidak, Sayang. Mulai sekarang Eomma akan terus ada di samping Lisa dan mememani Lisa."
"Eomㅡ"
"Nak, bangun dulu. Eomma sudah siapkan makanan dan obat untuk Lisa. Badanmu panas, Sayang." Potong Sookyung cepat.
Mata Lisa mengerjab beberapa kali untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya. Ini terasa terlalu nyata untuk sebuah mimpi. Melihat reaksi anaknya, Sookyung tertawa kecil.
"Ini bukan mimpi, Sayang. Eomma ada di sini, di Korea untuk Lisa."
Butuh beberapa detik untuk Lisa mencerna ucapan itu, hingga saat ia menyadarinya, Lisa langsung bangkit dari posisi tidurnya dan memeluk erat tubuh Sookyung.
"Eomma, kapan sampai di Korea?"
"Baru tadi pagi, Sayang."
Lisa melepas pelukannya lalu memeriksa seluruh bagian tubuh Sookyung, takut ada yang terluka.
"Tidak ada yang luka, kan? Tangan yang kemarin diikat, apa sakit?" Kali ini Sookyung yang mengeryit bingung.
"Siapa yang diikat? Eomma baik-baik saja, Nak."
Jawaban Sookyung membuat Lisa terdiam sejenak. Kesimpulan dari kejadian kemarin adalah Suwon membohonginya tentang menculik Sookyung, dan kejadian kemarin adalah ancaman serius untuknya.
"Syukurlah kalau begitu,"
"Eomma, kalau ada apa-apa, tolong langsung kabari aku. Beritahu apapun yang terjadi pada Eomma, arraseo?"
"Geurae. Sekarang Lisa makan dan minum obat, ya? Ini sudah Eomma siapkan semuanya."
Lupakan soal kejadian kemarin. Sekarang Lisa hanya ingin fokus untuk menebus rasa rindunya pada Sookyung. Ia akan menikmati waktunya dengan Sookyung. Biarlah ia menjadi Lisa yang manja.
"Eomma, janji pada Lisa untuk tidak pernah meninggalkan Lisa, ya?"
****
Memijakkan kakinya di rumah sendiri, Kimbum beserta ketiga anaknya baru saja memasuki rumah setelah tidak sengaja bertemu di gerbang depan sehabis pulang bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [ E N D ] ✔
FanfictionMereka hidup dengan sebuah perbedaan. Satu pihak berusaha untuk bertahan, dan pihak lain sudah menjerit untuk menyerah. Mereka tidak akan pernah sama, bahkan untuk sebuah kebahagiaan pun terlihat mustahil. "Kita berbeda. Bahkan sejak aku dilahirkan...