Perlahan kedua mata indahnya terbuka. Mengerjab beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk menerangi kamar besarnya.
Jisoo, gadis yang pertama kali bangun itu menoleh ke arah kanannya, memperhatikan satu per satu wajah adik-adiknya.
Senyumnya mengembang,
"Seperti bayi." Gemas Jisoo sebelum bangkit dari posisinya.Jisoo beranjak memasuki kamar mandi dan bersiap. Pagi ini ia ada rapat, sebenarnya Jisoo enggan meninggalkan rumah terutama Lisa, tapi karena ini rapat penting jadi ia terpaksa.
Klak~
"Unnie," suara parau Jennie langsung menyambut Jisoo setelah gadis itu selesai dengan kegiatan mandinya.
"Kenapa sudah bangun? Bukannya kau libur hari ini?" Tanya Jisoo sembari mendekat dan memberi pelukan sayang pada Jennie.
Jennie tersenyum dan membalas pelukan Jisoo dengan manja. Itulah Jennie, saat pagi hari selalu bersikap manja pada Jisoo atau Rosie, mungkin sekarang Lisa.
"Mau pergi ke mana?"
"Unnie harus ke kantor untuk rapat. Hanya sebentar, tidak akan lama kok. Setelah itu kita pergi bersama Chaeyoung dan Lisa." Ucap Jisoo sedikit berbisik, takut membangunkan kedua adiknya yang masih tertidur.
"Arra, pulang cepat ya. Jangan lama-lama, kita harus pergi nanti siang." Timpal Jennie kembali mengingati.
Jisoo mengangguk paham.
"Sudah, tidur lagi sana. Masih pagi, nanti jam sepuluh baru bangun dan langsung sarapan dengan Chaeyoung dan Lisa, arra?""Nde, hati-hati dijalan, Unnie." Jennie mengecup kedua pipi Jisoo, pun sebaliknya. Dengan berat hati Jisoo pergi dari rumahnya.
"Huh... rapat menyebalkan."
*****
Kimbum baru saja menuruni tiga anak tangga terakhir saat Jisoo hendak keluar dari rumah. Spontan Kimbim melirik kilat jam dinding.
"Jisoo-ya," panggil Kimbum. Jisoo yang hendak pergi terpaksa mengurungkan niatnya.
"Appa."
"Mau ke mana? Masih pagi ini."
"Aku ada rapat penting. Jadi harus pergi sekarang."
"Bukankah kau ada janji dengan adik-adikmu?" Seingat Kimbum tadi malam Rosie meminta izin padanya untuk pergi bersama Jisoo, Jennie, dan Lisa.
"Iya, makanya aku rapat pagi. Nanti siang setelah selesai aku langsung pergi dengan mereka."
Akhirnya Kimbum mengangguk paham. Lelaki itu turun lalu memeluk tubuh Jisoo erat dan memberi beberapa kecupan pada kepala derta wajah Jisoo.
"Pergilah. Hati-hati di jalan, hubungi apa jika butuh sesuatu."
"Nde. Aku duluan, Appa."
Kali ini Jisoo benar-benar pergi. Gadis itu memasuki mobil sedan putihnya lalu menginjak gas dan melajulah mobil Jisoo membelah jalan raya Seoul yang sudah ramai.
"Mereka benar-benar pekerja keras." Gumam Jisoo bangga memandang para pekerja seraya memutar setirnya memasuki area perusahaan.
Setelah memarkirkan mobilnya, dengan langkah ringan Jisoo naik ke lantai atas, lebih tepatnya ruang rapat yang hendak diselenggarakan.
"Kita cepat saja hari ini." Ujar Jisoo tak sabar. Ia ingin segera mengakhiri rapat ini, ia ingin pulang secepatnya.
"Nde, Daepyonim."
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [ E N D ] ✔
FanfictionMereka hidup dengan sebuah perbedaan. Satu pihak berusaha untuk bertahan, dan pihak lain sudah menjerit untuk menyerah. Mereka tidak akan pernah sama, bahkan untuk sebuah kebahagiaan pun terlihat mustahil. "Kita berbeda. Bahkan sejak aku dilahirkan...