49. Complicated

3.1K 499 22
                                    

Satu per satu kursi meja makan sudah diisi oleh anggota keluarga besar Kim itu. Orang terakhir yang tiba adalah Kimbum bersama Hyeyoung. Saat keduanya sudah duduk, mereka semua memulai kegiatan sarapan.

Suasana pagi itu damai. Candaan dan tawa kecil yang bersumber dari Kimbum dan Hyeyoung seharusnya menjadi pemandangan yang indah untuk dinikmati. Namun hal itu tidak berlaku untuk Sookyung.

Wanita itu enggan melihat sang suami dan Hyeyoung, lebih tepatnya menghindar. Lisa yang peka akan suasana itu mulai menganggam tangan sang ibu yang terkepal di bawah meja makan.

"Eomma suka Kimchi, kan? Sudah lama tidak memakannya, pasti rindu. Sini, biar Lisa ambilkan."

Tindakan Lisa menunjukkan seolah dirinya tidak terganggu dengan apa yang sedang terjadi, padahal dalam dirinya ia merasakan sakit hati.

"Iya, Sayang. Terima kasih." Sahut Sookyung dengan senyum yang dipaksakan.

Perbincangan amat singkat itu tentu saja mengundang tatapan dari Kimbum. Lelaki itu melirik Sookyung yang enggan menatapnya sejak tadi. Namun saat berbicara dengan Lisa tadi, tatapannya dengan Sookyung sempat bertemu.

Sookyung memutus kontak mata yang sangat singkat itu. Sekarang ini adalah pertemuannya dengan Kimbum setelah belasan tahun berpisah. Selama ini memang mereka sesekali berhubungan melalui telepone untuk membicarakan perkembangan Lisa. Karena bagaimana pun Lisa tetaplah anak Kimbum.

"Appa, hari ini aku dan Unnie akan pergi jalan-jalan bersama Lisa dan Sookyung Eomma. Jadi kami akan pulang malam atau bahkan pagi." Tutur Rosie yang diangguki oleh Jisoo dan Jennie.

"Mendadak sekali? Padahal hari ini Appa sengaja ambil cuti untuk pergi bersama kalian bertiga dan Eommamu."

"Tanpa Lisa dan Sookyung Eomma?" Sulung Kim yang sejak tadi diam akhirnya bersuara. Pertanyaan yang keluar terkesan biasa saja padahal sangat menusuk.

Seketika lidah Kimbum kelu hanya untuk bersuara. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Benar, Kimbum lupa tentang Lisa. Nyatanya bukan tiga atau empat kali Kimbum melupakan anak bungsunya sendiri, ini sudah ke sekian kalinya.

"Sudahlah, kenapa masalah sepele seperti ini harus dipusingkan? Wajar saja, Jisoo-ya. Ayahmu itu pasti lebih ingat dan memprioritaskan keluarga intinya, yaitu Hyeyoung dan kalian."

Tajam. Cukup tajam untuk menyayat hati Sookyung dan Lisa. Bagi Lisa, ini bukanlah hal yang besar. Tapi untuk Sookyung yang baru pertama kali, ucapan Yura sangat menyakitkan.

"Aku tidak peduli dengan cutimu hari ini, Appa. Kita bisa pergi kapan saja karena masih tinggal bersama, tapi Sookyung Eomma tidak punya waktu banyak di Korea. Kami akan tetap pergi hari ini. Kalau Eomma dan Appa ingin ikut, bersiaplah." Ketus Jennie datar.

Sejujurnya sejak tadi Jennie sudah tidak enak hati dengan suasana di sana, terlebih setelah melihat Sookyung yang diam saja. Mendengar Kimbum yang melupakan Lisa dan Sookyung membuat emosi Jennie hampir meledak. Ditambah lagi dengan jawaban Yura, tidak ada alasan untuk Jennie menahan emosinya.

"E-eum, aniyo. Appa tidak ikut. Kalian pergi saja bersama. Selamat bersenang-senang."

"Kajja, kita pergi sekarang."

Saat masih kecil dulu, Jisoo, Jennie, Rosie, dan Lisa sering kali dibuat bingung dengan anggota keluarganya sendiri. Mengapa mereka memiliki dua ibu? Mengapa Lisa dan Sookyung harus pergi dari rumah? Semua pertanyaan itu dulu menjadi pertanyaan besar untuk mereka, namun semuanya perlahan terjawab oleh waktu.

Different [ E N D ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang