Dua bulan sudah berlalu. Lisa tidak pulang ke rumahnya selama waktu itu, ia memilih untuk tinggal bersama Olliver di apartemen yang dulu pertama kali mereka tinggali saat sampai Korea.
"Aku akan pergi untuk mencari sarapan, hubungi aku kalau kau ingin pergi duluan." Tangan Lisa mengambil coat miliknya dan bersiap untuk pergi.
"Kalau gitu bawa sarapannya ke tempat meeting saja. Kita sarapan di sana." Lisa mengangguk setuju setelah itu ia pergi.
Gadis berponi itu berkeliling dengan berjalan kaki, karena daerah sana banyak penjual makanan dipinggiran. Senandung kecil keluar dari mulutnya.
"Mandu," kaki Lisa terhenti sejenak dengan tatapan mengarah pada penjual pangsit yang ramai antriannya.
"Jennie Unnie menyukainya."
Sama sekali Lisa tidak bisa mengenyahkan ketiga kakaknya dari pikirannya selama dua bulan ini. Mengingat terakhir kali kebersamaan mereka hancur karena dirinya.
Sedangkan Sookyung, wanita itu Lisa ajak keluar dari rumah untuk beberapa saat selama Lisa dalam masa melarikan diri. Lisa mengirim Sookyung pergi ke Busan supaya wanita itu bisa liburan.
"Ah, aku lupa menghubungi Eomma." Meraih ponselnya, Lisa melakukan panggilan video bersama Sookyung.
"Eomma!" Wajah ceria Sookyung nampak dalam layar ponsel.
"Bagaimana kabarmu, Sayang?"
"Aku baik. Apa di sana menyenangkan? Bagaimana perasaanmu kembali ke kota kelahiran setelah puluhan tahun?"
"Tentu saja. Eomma menjalani hari yang menyenangkan setiap harinya."
"Benarkah? Senang mendengarnya."
"Kau di mana, Nak? Seperti sedang di luar."
"Iya, aku sedang mencari sarapan."
"Makanlah makanan yang sehat. Jangan jajan sembarangan, eoh? Awas saja sampai sakit lagi. Eomma akan marah."
"Baiklah, baiklah. Nikmati waktumu. Sampai bertemu minggu depan." Lisa melambaikan tangannya dan sambungan terputus.
Helaan napas terdengar. "Geurae, ayo bertahan sedikit lagi supaya Eomma tidak lagi khawatir padaku dan supaya Unnie tidak kecewa lagi padaku."
"Sudah saatnya aku mengembalikan semuanya ke semula. Merapikan kembali keluarga yang berantakan ini."
Melupakan masalah itu sejenak, Lisa melanjutkan perjalanannya untuk mencari sarapan yang layak untuk dirinya dan Olliver. Setelah menemukan makanan yang pas, Lisa mendapat panggilan dari Olliver.
"Ada apa?"
"Langsung ke restoran yang ditentukan saja. Penerbit dan editor sudah di sini."
"Ya! Aku sudah membeli sarapan! Kenapa baru bilang kalau tempat pertemuannya berubah?" Lisa menatap jengah sarapan yang ia pegang.
"Mana kutahu! Sudahlah datang saja."
"Menyebalkan." Gumam Lisa sebal setelah mematikan panggilan.
Lisa menghentikan taksi dan bergegas pergi ke tempat meeting. Ia dan Olliver memang sangat sibuk akhir-akhir ini. Terlalu banyak hal yang harus diurus.
****
Wajah cantiknya terus saja tertekuk sejak pagi tadi. Rosie melangkahkan kakinya dengan malas ke dalam tempat makan untuk sarapan. Kini keluarganya sudah lengkap di sana untuk melakukan kegiatan makan pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [ E N D ] ✔
FanfictionMereka hidup dengan sebuah perbedaan. Satu pihak berusaha untuk bertahan, dan pihak lain sudah menjerit untuk menyerah. Mereka tidak akan pernah sama, bahkan untuk sebuah kebahagiaan pun terlihat mustahil. "Kita berbeda. Bahkan sejak aku dilahirkan...