Rosie sedang berada di bangunan setengah jadi yang sudah menjadi proyeknya selama setahun belakangan.
Kepulangan adik bungsunya kemarin cukup membuatnya bingung dan tak henti memikirkan adiknya itu. Lisa sudah ada dalam pikiran Rosie sejak lama, bahkan sebelum gadis itu kembali.
"Ada masalah?" Atensi Rosie teralihkan pada sosok Chanyeol yang duduk di sebelahnya lalu membukakannya kaleng soda.
"Tidak. Hanya ada yang menganggu pikiranku." Sahut Rosie setelah menanggak soda dingin itu.
"Proyek?"
"Bukan. Keluarga." Chanyeol manggut-manggut saja. Walau ia cukup bingung dengan jawaban Rosie. Karena setaunya, keluarga Rosie selalu harmonis selama ini.
"Chanyeol-ah, menurutmu, kenapa seseorang yang sudah lama pergi tanpa pamit, tiba-tiba saja kembali tanpa di undang?"
Lelaki jangkung itu terdiam cukup lama. Menurutnya tidak ada alasan yang benar dan tidak ada juga alasan yang salah untuk pertanyaan itu.
"Seorang yang pergi tanpa pamit dan datang tanpa di undang pasti ada alasannya. Dalam hidup bukankah banyak hal yang tidak bisa diungkapkan atau dimengerti? Jadi hal seperti itu wajar."
"Benarkah? Kupikir dia datang untuk membawa luka baru." Nyatanya luka yang tertoreh di hati Rosie tak juga hilang sejak 16 tahun lalu.
"Sebenarnya siapa yang kau bicarakan?"
"Adikku."
Mata Chanyeol berhasil membulat sempurna. Apa ia tak salah dengar, pikirnya.
"Kau punya adik?" Untuk kali pertama Chanyeol merasa menjadi sahabat yang buruk. Ia pikir dirinya sudah mengetahui segalanya tentang Rosie.
"Bukankah lucu? Aku punya adik, tapi bahkan kau yang mengetahui segalanya tentangku tidak mengetahui dia." Senyum kecut itu muncul di wajah Rosie.
"Sejujurnya aku juga tidak mengenal adikku sendiri,"
Chanyeol menggeser posisinya, tangannya terangkat untuk menepuk-nepuk ringan bahu Rosie.
"Apa yang terjadi?"
"Kim Lisa, itu nama adikku. Dia adik kandungku, hanya saja kami beda ibu," baru permulaan saja cerita itu sudah membuat Chanyeol tercengang.
"Saat Lisa berusia 10 tahun, Lisa dan Eommanya pergi dari rumah tanpa pamit. Kupikir mereka akan kembali dalam beberapa hari, nyatanya tidak. 16 tahun kami berpisah dan tidak tahu kabar satu sama lain."
"Eomma dan Appaku tidak pernah membahas tentang dia. Sampai akhirnya kemarin Lisa kembali bersama Appa. Kupikir bukan kemauannya untuk kembali ke rumah, hanya saja mungkin Appa yang memaksanya."
Rosie menjeda ceritanya. Ditariknya napas dalam-dalam, mengisi rongga parunya yang terasa sedikit sesak.
"Adikku kembali. Adik yang selalu aku rindukan selama ini. Tapi justru kehadirannya membuatku bingung,"
"Apa yang membuatmu bingung? Semuanya terdengar wajar."
"Entahlah. Aku tidak mengerti perasaanku sendiri. Aku merasa dia tidak bahagia, dan hal itu yang membuatku merasa bersalah."
Chanyeol tersenyum lalu mengangguk. Ia paham perasaan Rosie tapi tidak ada yang bisa ia lakukan untuk membantu.
"Kau hanya perlu menunjukkan apa yang perlu ditunjukkan. Luruskan semua kesalah pahaman dan gunakan waktumu untuk berbicara dengannya. Relasi terbentuk dari komunikasi."
*****
Baru saja selesai dengan rapatnya, CEO dari Start Entertainment itu sudah disibukkan dengan kegiatan evaluasi trainee yang akan debut sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [ E N D ] ✔
FanfictionMereka hidup dengan sebuah perbedaan. Satu pihak berusaha untuk bertahan, dan pihak lain sudah menjerit untuk menyerah. Mereka tidak akan pernah sama, bahkan untuk sebuah kebahagiaan pun terlihat mustahil. "Kita berbeda. Bahkan sejak aku dilahirkan...