06. Dad

5.2K 718 33
                                    

Lisa dan Olliver sedang berada di salah satu stasiun televisi yang cukup terkenal di Korea Selatan. Tentu saja mereka datang dengan tujuan. Mereka ingin menyerahkan proposal dan skrip cerita Lisa pada seorang produser. 

"Kita hanya perlu menyerahkan ini saja, kan?" Tanya Lisa tanpa menghentikan langkahnya.

"Iya. Caesar sudah mengurus semuanya dari sana." Jawab Olliver sambil sesekali tersenyum pada orang yang melewatinya.

Setelah sampai di ruang produser, keduanya memberi salam dan menyerahkan hal yang mereka bawa sebelumnya.

"Kau orang Korea, bukan?"

"Betul, saya orang Korea. Jadi Anda bisa berbicara santai dengan saya." Lisa tersenyum sambil menjawab.

"Saya sudah membaca novelmu yang terjemahan Koreanya. Tulisan dan ceritamu sangat bagus, jadi saya suka sejak awal."

Tak bisa dibohongi, Lisa tersanjung saat mendengar itu. Walaupun ia sudah sangat sering mendengarnya, tapi rasanya berbeda saat karyanya di akui di negara kelahirannya sendiri.

"Kalau boleh saran, coba buat novel dengan bahasa Korea. Karena salah satu peminat tertinggi novelmu adalah orang Korea." Usul sutradara.

"Saya memang sedang mempersiapkan novel selanjutnya. Baru mulai, jadi mungkin akan selesai tahun depan dan rencananya memang novel kali ini akan diterbitkan di Korea." Sahut Lisa sambil tersenyum.

"Bagus. Dan untuk ceritamu yang ini, saya akan membahasnya dengan rumah produksi dan para pejabat supaya disetujui dijadikan film," Lisa mengangguk diikuti Olliver. Karena sejujurnya Olliver sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh mereka.

Setelah berpamitan, keduanya keluar dari ruangan itu. Karena tak ada tujuan lain setelah dari sana, Lisa dan Olliver langsung kembali ke hotel.

*****

Gelapnya malam menjadi latar untuk bintang bersinar lebih terang. Lisa sedang mengemasi barangnya karena Olliver bilang apartemen yang disewakan oleh Caesar sudah bisa ditempati. Jadi besok pagi mereka akan pindah ke sana.

"Apa Caesar pernah bilang berapa lama kita menetap di sini?" Tanya Lisa tanpa menghentikan kegiatannya.

"Tidak. Dia bilang, dia akan menghubungi kita kalau sudah saatnya kita pulang."

Kata 'Pulang' cukup menganggu Lisa. Karena sampai sekarang, ia masih tidak tahu di mana 'Rumah' nya. Entah Korea atau Paris yang sebenarnya harus menjadi tempat Lisa berpulang.

Beberapa menit kemudian, Lisa menutup resleting koper miliknya. Gadis itu langsung melompat dan merebahkan dirinya di atas ranjang yang empuk.

"Aku tidur duluan," ujar Lisa. Gadis itu memejamkan matanya dan berusaha meraih alam mimpinya.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pada pintu itu Lisa hiraukan, karena pikirnya ada Olliver yang akan membuka pintu itu. Lisa bisa menduga jika itu pesanan makanan yang dipesan Olliver sebelumnya.

Ceklek~

"Yes?"

"..."

"Who are you?"

"..."

"Yeah, She's here. But why are you looking for Lisa?"

"..."

"Wait a minute, please."

Olliver membuang napasnya lalu menatap ragu dan bingung pada orang yang baru saja datang. Olliver berbalik, hendak membangunkan Lisa.

Different [ E N D ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang