🏠 1. Perkenalan

6.6K 875 166
                                    

Setelah penyambutan siang tadi yang sedikit dibumbui drama, Jihan, Jeni, Rosie dan Lilis dipanggil ke ruang tengah oleh Mirza. Keempatnya terpaksa meninggalkan barang-barang yang sedang mereka tata.

"Ini kita mau kenalan atau wawacara kerja, Bang? Banyak banget yang nontonin." keluh Jeni begitu melihat para penghuni Indie Kos kompak berkumpul, beberapa bahkan duduk di lantai karena gak kebagian duduk di sofa.

"Mereka, kan, penghuni kosan juga. Biar kalian kenal semuanya."

"Yaudah cepetan, gue belum selesai beresin kamar." Lilis duduk di sofa panjang yang sengaja disiapkan untuk mereka berempat.

"Alah, biasanya juga kamar lu sebelas dua belas sama kandang ayam." celetuk Satya memancing sorot tajam Lilis.

"Gue gak butuh bacotan lo, Bangsat."

"Anjir, adek lo gak ada sopan santunnya gitu, Chan." ujar Bilal yang masih belum terbiasa dengan mulut ceplas-ceplos Lilis.

"Dari dulu Lilis emang manggil Satya gitu, singkatan dari Bang Satya."

"Ohhh ...." seru semua orang yang mendengar penjelasan Chandra.

"Oke, mulai dari gue aja kali, ya. Gue Mirza, paling tua di sini, jadi gue harap kalian menghargai gue sebagai senior. Terus ada Kenzo, Leo, Jovan, Chandra, Bilal, Dion, Kaifa dan Satya." Mirza menyebut satu per satu penghuni cowok Indie Kos sembari menunjuk orangnya.

"Hai, semua. Gue Jihan Putri Susanto, biasa dipanggil Jihan. Mahasiswi semester empat, jurusan manajemen. Asal Bandung." sapa Jihan ramah. 

"Bandungnya dimana, Ji? Abdi ge ti Bandung." tanya Bilal antusias, begitu senang menemukan teman satu daerah.

"Abdi ti Buah Batu, ari Kang Bilal?"

"Ti Dago." Bilal nyengir kegirangan, "Mulai sekarang panggil gue Kang Bilal. Gila jiwa sundanese aing bergejolak kalo ngomong sama Jihan."

Chandra menjitak kepala Bilal, "Lebay, lo!"

"Bodo!"

"Next, Jen lo duluan." Lilis menyenggol pundak Jeni. Memotong perdebatan Chandra dan Bilal yang dirasa akan memanjang jika dibiarkan.

"Gue Jenita Marisa Putri, panggil Jeni aja. Mahasiswi semester empat, jurusan hukum ekonomi. Seperti yang kalian tahu, gue adiknya Bang Mirza."

"Gue Lily Syahfitri, sering dipanggil Lilis sama Bang Chandra. Terserah kalian manggil Lily atau Lilis, senyamannya aja. Mahasiswi semester dua, jurusan arsitektur."

"Nama bagus-bagus lo panggil Lilis, ada-ada aja lo, Chan."

"Lilis itu singkatan Lily Syahfitri tahu, lagian Lily terlalu feminim buat adek gue."

"Ini juga berkat ajaran lo, ya, Bang."

"Udah-udah, katanya mau cepet beres." Jovan menengahi, "Terus yang terakhir siapa namanya?"

"Hng— Gue Rocelin Nada Jazzy, biasa dipanggil Rosie. Mahasiswi semester dua, jurusan desain komunikasi visual. Salam kenal."

"Nama lo beneran Jazzy dari musik Jazz?" Leo bertanya, seolah tertarik dengan fakta tersebut.

"Iya, soalnya Mama suka musik Jazz waktu hamil gue."

"Unik banget."

Indie Kos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang