Setelah beres menyelesaikan kegiatan magang hari ini, Mirza tiba-tiba dapat telpon dari Ozy. Cowok yang lebih tua darinya itu meminta bantuan untuk menjaga kucing salah satu pelanggan di daerah Kemang.
Ozy tak memberitahukan siapa pelanggan itu, makanya saat Mirza melihat deretan alat-alat syuting dan kamera di sana dia cukup terkejut. Karena tak menduga jika pelanggan yang dimaksud Ozy adalah Mia.
"Pokoknya lo datang aja, dia minta lo langsung yang jaga kucingnya."
Pantas saja, Ozy berkata seperti itu. Dia tak akan heran jika yang dimaksud adalah Mia, karena gadis itu orang yang cukup tertutup dan hanya mempercayai orang tertentu dalam hidupnya.
Apakah itu artinya Mia sudah mempercayai Mirza?
"Hai, lo Mirza, ya?"
Yang dipanggil menengadahkan kepala, seorang lelaki yang tak dikenal tersenyum ramah padanya.
"Iya."
"Akhirnya gue bisa ketemu lo juga."
Mirza memiringkan sedikit kepalanya, bingung dan penasaran dengan pernyataan lelaki asing itu.
"Oh iya, kenalin gue Faz. Teman sekaligus lawan main Mia."
"Salam kenal." ujar Mirza sembari membalas uluran tangan Faz.
Cowok itu tertawa kecil, "Lo nggak penasaran kenapa gue bisa tahu lo?"
"Hehehe, sedikit sih."
"Gue nggak sengaja beberapa kali nge-gep Mia senyum sambil lihat hp-nya. Gue penasaran, dan gue berhasil mancing Mia cerita karena tuh anak emang susah banget dideketinnya."
"Setahu gue, Mia orangnya gak se-ansos itu."
Faz tertawa terbahak-bahak seolah perkataan Mirza adalah lelucon paling lucu di dunia, "Lo baru ngenal Mia makanya berani ngomong gitu. Asal lo tahu aja, lo adalah cowok asing pertama yang Mia kenal di luar circle pekerjaannya. Semua orang di sini pun kaget karena Mia berani ngundang cowok ke loksyut, for the first time."
"Gue baru tahu."
"Kayaknya lo juga baru tahu deh orang tuanya Mia tuh artis." melihat tak ada respon dari lawan bicaranya, Faz membuka aplikasi Google dan langsung menunjukkan layar ponselnya.
Mirza membelalakkan mata saat membaca judul berita yang ditampilkan di layar.
Artis Senior Sonya dan Malik Meninggal Dunia Dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Jagorawi, Sang Anak Kini Kritis di Rumah Sakit.
"Jadi ... Mia?"
Faz mengangguk membenarkan semua dugaan di pikiran Mirza, "Dia sebatang kara, sejak orang tuanya meninggal Mia jadi tertutup ke semua orang. Termasuk gue."
"Maksudnya Mia dulu gak ansos?"
"Dia tuh dulu ceria banget, cuma sejak kecelakaan itu dia jadi takut ketemu orang banyak, kayaknya dia mengalami trauma pasca kecelakaan. Tapi karena kedua orang tua Mia artis, dia dipaksa klarifikasi ke media di saat kondisi psikisnya belum stabil. Ya lo bayangin aja, Mia baru melewati masa kritis ditambah dia harus nerima kenyataan kedua orang tuanya pergi."
Mirza mendengar cerita Faz sembari mengusap kepala Pio yang tertidur di pangkuannya.
"Nggak sampai di situ, alasan Mia terjun ke dunia artis karena dia dipaksa lunasin hutang orang tuanya di manajemen dia yang sekarang."
Mirza melihat Mia yang tersenyum sembari melambai ke arahnya, dia sekarang paham jika Mia hanyalah orang kesepian yang kebetulan kenal orang yang tepat untuk berbagi. Itulah kenapa gadis itu memilih Mirza menjaga kucing kesayangannya dan kerap bertukar pesan bahkan hingga larut malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indie Kos
General FictionDulunya Indie Kos adalah kosan khusus cowok, tapi sejak Mirza minta Ibu kos terima adik perempuannya bersama teman-temannya ngekos di sana. Indie Kos pun berubah jadi kosan campuran. Kabar baik itu disambut antusias oleh para penghuni cowok. Rocelin...