Sebelumnya disclaimer dlu, special chapter ini aku buat karena ada beberapa kejadian yg lupa aku masukin di alur.
🏠🏠🏠
Setelah festival musik kemarin, anak-anak Indie Kos mulai mempersiapkan diri pulang ke rumah untuk menikmati libur semester.
Jihan menutup tas besarnya setelah memasukkan semua yang akan dibawa ke Bandung. Lalu cewek itu menuju ke lantai satu, menghampiri Bilal yang pintu kamarnya terbuka.
"Kang, ka Bandung jeung naon?" (Kang, ke Bandung mau pake apa?)
Bilal yang masih memilah baju menoleh pada Jihan sekilas, "Kereta sigahna." (Kereta kayaknya)
"Bareng atuh, ya."
"Hayu aja."
Kenzo yang tak sengaja mendengar percakapan itu, mendekati Jihan dan Bilal.
"Udah pada pesen tiket?"
"Mau sekarang." jawab Jihan sembari membuka aplikasi pembelian tiket kereta online.
"Ke stasiunnya naik apa?"
"Paling motor, terus nanti dititip di stasiun." kini Bilal yang menjawab sambil menarik resleting tasnya.
"Gausah, gue anter aja. Sekalian bareng Jovan sama Kai, mereka mau naik kereta juga."
"Ke stasiun Gambir bukan?" tanya Jihan, karena dia sudah membeli tiket yang di stasiun Gambir.
"Iya."
"Yaudah kalo gitu. Jadi kita nggak perlu repot mikirin motor, Kang."
Bilal mengangguk setuju.
Sore menuju malam, suasana di Indie Kos makin sibuk. Beberapa orang yang rumahnya di luar jabodetabek sibuk mengemasi barang, sedangkan yang lain mempunyai kegiatan masing-masing. Dion dan Jeni sibuk memasak menu makan malam, Chandra dan Satya ribut main PS, Lilis asyik bernyanyi diiringi petikan gitar Rosie di teras belakang kosan, dan Mirza juga Kai fokus membersihkan serta menata dekorasi halaman belakang karena malam ini mereka semua akan mengadakan pesta barbeque.
Menikmati malam terakhir sebelum mereka semua meninggalkan kosan.
Jihan beralih ke kamar Leo yang ada di sisi kamar Bilal, "Sibuk banget, Bli."
"Eh? Iya nih, Ji. Mau bantuin nggak?"
"Sini biar gue bantu." Jihan membantu Leo melipat baju yang benar supaya muat di tas yang tak terlalu besar, "Gini caranya biar muat semua."
"Wihh, keren banget lo tahu yang beginian. Udah cocok jadi Ibu rumah tangga."
"Bisa aja mujinya." Jihan terkekeh geli, "Sama-sama, Bli."
"Btw, lo pulang naik apa?"
"Kereta sama Kang Bilal. Kalo Bli?"
"Naik pesawat, kayaknya Kenzo juga mau flight ke Surabaya."
"Loh, katanya mau nganter kita-kita yang pulang naik kereta ke stasiun dulu?"
"Gapapa, keburu kok. Jadwal flight-nya sore kalo nggak salah."
Jihan hanya mengangguk paham, dia pamit keluar setelah beres membantu Leo.
"Astagfirullah ... ini kalian bukannya bantu Bang Mirza sama Kai, malah enak-enakan main PS." Jihan berkacak pinggang di depan layar TV, menghalangi permainan kedua cowok itu.
"Awas, Ji! Ini bentar lagi endgame!"
"Bodo!"
Satya mencoba menarik cewek itu dengan sebelah tangannya, sedangkan sebelahnya lagi masih terus memainkan stick PS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indie Kos
Ficción GeneralDulunya Indie Kos adalah kosan khusus cowok, tapi sejak Mirza minta Ibu kos terima adik perempuannya bersama teman-temannya ngekos di sana. Indie Kos pun berubah jadi kosan campuran. Kabar baik itu disambut antusias oleh para penghuni cowok. Rocelin...