🏠 32. Beautiful is Your Soul

2.7K 423 258
                                    

Festival musik merupakan agenda tahunan Universitas Nusa Bangsa yang biasa diadakan setelah masa ujian berakhir.

Banyak orang yang terlibat dalam persiapan acara ini, mulai dari dosen pembina, anggota BEM, hingga perwakilan berbagai fakultas baik sebagai staff ataupun guest star.

Dan setelah berbagai persiapan itu, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Festival musik tahun ini bertema 'Beautiful is Your Soul' sebagai salah satu upaya kampus dalam menggerakan kampanye cintai diri sendiri. Bintang tamu yang diundang pun tak main-main, mulai dari Feby Putri, Idgitaf hingga Nadin Amizah yang merupakan penggerak aktif kampanye tersebut.

"Gue nggak sabar banget ketemu Nadin Amizah." seru Leo excited.

"Iya, iya. Bli udah ngomong itu ribuan kali, even dari kita berangkat." ketus Lilis yang sudah bosan mendengar ocehan Leo.

"Yaudah, sih, Lis. Kasian Bli cuma mau mengekspresikan kebahagiaannya." lerai Jeni yang berdiri diantara Leo dan Lilis.

Semua penghuni Indie Kos memang berangkat bareng menuju acara, kecuali Rosie Bilal karena mereka berangkat sejak subuh untuk mempersiapkan penampilan, Dion karena cowok itu akan menyusul setelah urusannya selesai, dan Jihan karena dia berangkat terpisah untuk mempersiapkan penampilan juga.

Sebab MC festival musik tahun ini adalah raja dan ratu kampus.

"Duduk di situ aja, yuk. Biar nggak terlalu jauh dari panggung." semua mengikuti arahan Mirza, menempati kursi-kursi kosong yang tak jauh dari panggung.

"Di sini ternyata kalian."

Mereka semua menoleh ketika Chandra datang dan langsung bergabung tanpa dipersilakan.

"Lo gabung di sini, Chan?" tanya Jovan yang hafal betul jika ada acara begini ketua BEM pasti sibuk mondar-mandir.

"Yoi, udah pada punya job desk-nya masing-masing. Jadi tadi gue cuma cross-check sebelum menikmati acara dengan bebas."

Mereka cuma mengangguk-anggukkan kepala mengerti, lalu kembali melihat ke panggung. Terlihat orang-orang sibuk memasang alat band, cek sound dan membenarkan beberapa dekorasi panggung yang copot tertiup hujan angin kemarin malam.

Bahkan kedua MC spesial melakukan briefing bersama panitia di pojok kiri panggung. Sesekali Jihan tersenyum membalas panggilan dan lambaian dari teman-temannya, lalu kembali fokus mendengar arahan panitia.

"Btw pada lapar, nggak, sih?" tanya Satya di tengah keramaian suara.

"Iya, ya. Kita belum sempat sarapan saking buru-burunya." gumam Jeni mendapat anggukan dari yang lain.

"Yaudah, kita beli di stan makanan depan. Tadi gue lihat ada yang jual nasi goreng juga."

"Oke, yang pergi gue, Satya, Kai sama Lilis." Jeni berdiri lalu menatap teman kosannya satu per satu, "Yang mau nitip chat di grup, nanti gue fotoin ada apa aja di sana."

Kemudian Jeni pergi diikuti Lilis, Satya dan Kai. Baru saja Chandra ingin pindah posisi menjaga kursi-kursi yang ditinggalkan, tiba-tiba seorang anggota BEM menghampirinya.

"Bang Chandra, bisa ke backstage sebentar, nggak? Ada masalah sedikit." dengan sigap Chandra mengikuti langkah anggotanya setelah izin pamit sebentar.

"Terus Bang Mirza sama Bli pada mau kemana?" tanya Jovan ketika kedua cowok itu kompak berdiri.

"Ke toilet." jawab Mirza.

"Mau nelpon dokter Aris dulu."

"Lo berdua jagain kursi anak-anak, ya." ujar Mirza sebelum pergi meninggalkan Kenzo dan Jovan.

Indie Kos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang