🏠 15. Sudut Pandang Dion

3.2K 553 162
                                    

Suasana kosan sore ini sangat tenang, semua penghuninya keluar dengan kesibukan masing-masing. Kecuali Dion.

Cowok minim kata itu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masak mi instan, karena tak ada orang di kosan, otomatis Dion tak memasak hari ini.

Namun ketenangan tersebut tidak bertahan lama karena saat Dion menyuap sendok pertamanya, Bilal, Jovan, Rosie dan Leo datang.

"Kan posisinya gue gatahu Nyokap gue datang."

"Ya tapi, kan, gak perlu ada drama segala." Rosie membanting tubuhnya ke sofa, "Pake bilang gue pacar lo lagi, kalo kita ketahuan bohong gimana?"

'Uhukk!! ... uhukk!!'

Dion refleks batuk mendengar ucapan Rosie, keempat penghuni kos yang baru masuk itu sempat menoleh. Tapi tak lama karena mereka kembali fokus pada hal yang lebih gawat.

"Gue janji bakal lurusin semuanya sebelum Nyokap minta lo datang ke Bandung."

Dion meneguk air minumnya, kemudian lanjut makan dengan tenang agar bisa mendengar perbincangan dari ruang tengah.

"Terus kenapa harus bohong, Lal?" tanya Jovan yang ikut penasaran dengan alasan dibalik drama di café tadi.

"Nah, iya! Kenapa coba?" tanya Rosie ikut menekan posisi Bilal.

"Gue terpaksa! Nyokap mau jodohin gue sama anak temennya kalo gue belum ngenalin pacar sampai libur semester ini." Bilal melipat kedua tangannya, "Lagian, gue juga gak niat kali bohongi Nyokap sendiri."

"Gue ngerasa berdosa banget tahu, Kang, udah bohongi orang tua."

"Yaudah, lo maunya gimana? Kita jadian beneran?" ceplos Bilal.

Rosie terkejut, disusul Leo, Jovan bahkan Dion yang sama-sama menatap Bilal.

"Lo gila, ya?! Mana ada nembak cewek seenteng itu?" ucap Rosie yang sudah gemas dengan tingkah laku seniornya.

"Ya terus gimana? Lo mau gue tembak pake bunga?"

"Bukan gitu jugaaa."

"Yaudah sih. Lagipula lo pernah baper, kan, sama gue?"

"Tapi itu dulu!" Rosie bangkit dari duduknya dengan wajah merah, "Tahu, ah! Pokoknya gue nggak mau dibawa ke Bandung buat nerusin drama ini. Titik."

Rosie pun pergi ke kamar dengan wajah kesal bertepatan saat Chandra yang baru masuk kosan.

"Si Rosie kenapa dah? Kok bete gitu mukanya." tanya cowok jangkung itu.

"Dia marah gara-gara dijadiin pacar bohongan Bilal di depan Nyokapnya." beritahu Leo.

"Emang Nyokap Bilal di Jakarta?"

"Iya, tadi pas kita berempat lagi rapat buat acara anniversary fakultas. Tiba-tiba Nyokap Bilal datang, katanya sih mau ke kondangan anak temennya yang di Jakarta."

Chandra memandangi Bilal sembari menggeleng, "Parah lo, Lal. Masa cewek sepolos Ochie lo jadiin pacar bohongan."

"Bisa diem dulu, nggak, Chan? Gue lagi pusing." Bilal memijat pelipisnya.

Indie Kos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang