"Hei!" panggil seseorang sambil menepuk pelan tangan Dhea.
"Hei, bangun!" serunya agak keras.
"Eerrgghh ...." gumam Dhea.
Perlahan Dheapun mengerjapkan matanya. Lalu ia menoleh untuk melihat siapa yang sudah membangunkannya.
"Bapak ngapain di sini?" tanya Dhea sambil mengucek matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di kursi.
"Saya yang harusnya tanya begitu. Kamu ngapain tidur di sini? Emangnya kamu pikir perpustakaan itu tempat untuk tidur?" tanya si bapak sambil duduk di kursi depan Dhea.
"Maaf, Pak. Saya tadi nggak sengaja ketiduran. Habisnya ngantuk banget," jawab Dhea.
"Yaudah, ini kan udah sore, lebih baik kamu pulang sana!" suruh bapak.
"Emang ini jam berapa, Pak?" tanya Dhea karena ia tidak memakai jam tangan dan malas untuk melihat terlebih dulu jam di handphonenya.
"Jam 4," jawab bapak.
"APA???" kaget Dhea.
"Jangan teriak-teriak seperti itu! Ini perpustakaan, bukan hutan," larang bapak.
"Maaf, Pak. Saya refleks. Berarti saya ketiduran cukup lama dong," ujar Dhea.
"Emangnya kamu di sini dari jam berapa?" tanya bapak.
"Sekitar jam 2," jawab Dhea.
"Kamu nggak ada kelas?"
"Hari ini saya cuma 2 matkul, Pak. Jadi, dari tadi siang udah selesai kelas."
"Terus kenapa nggak langsung pulang?"
"Tadinya saya mau numpang Wi-Fi buat download film, terus nggak jadi karena saya pengen dengerin lagu aja, eh nggak taunya malah ketiduran. Yaudah Pak, saya pamit dulu ya. Makasih udah dibangunin." Lalu Dhea segera memasukkan airpods dan handphone ke dalam tasnya.
"Kamu pulang sama siapa?" tanya bapak saat Dhea sudah berdiri.
"Sendiri, Pak," jawab Dhea.
"Bawa motor?"
"Bawa, Pak."
"Yaudah. Hati-hati ya!"
"Iya, Pak. Permisi!"
Tak berselang lama dari kepergian Dhea, ada seseorang yang datang dengan menepuk pundak si bapak tersebut.
"Eh, lo! Gue kira siapa," ujar bapak.
"Lo kayaknya akrab banget sama tuh mahasiswi," ujar seseorang sambil duduk di kursi yang tadi Dhea duduki.
"Biasa aja," balas bapak.
"Alah, pasti lo suka kan sama dia? Ngaku lo! Ck, ternyata seorang Kenan bisa-bisanya suka sama mahasiswinya sendiri."
"Emang salah ya Baal kalau gue suka sama mahasiswi gue? Lagipula gue kan jomblo dan setau gue dia juga jomblo. Jadi, sah-sah aja dong kalau gue ngedeketin dia."
Ya, jadi si bapak yang membangunkan Dhea adalah Kenan Mahardika. Ia merupakan dosen di jurusan Manajemen. Sedangkan seseorang yang menghampiri Kenan adalah Iqbaal.
"Ya, sah-sah aja, asal nggak lo permainin tuh cewek. Kasian kan, udah lo kasih harapan eh taunya malah lo tinggal," ucap Iqbaal.
"Boro-boro mau ninggalin Dhea, orang gue aja nggak pernah punya kesempatan buat deketin dia," balas Kenan.
"Maksud lo?" tanya Iqbaal yang tidak mengerti.
"Gue udah suka sama Dhea sejak dia semester 2. Sejak pertama kali ngeliat, gue langsung terpesona sama dia Saat itu, gue jadi dosen matkul Pengantar Manajemen di kelasnya. Tadinya gue pikir dengan tiap minggu ketemu bakal bikin gue bisa pdkt sama dia, tapi ternyata enggak. Sebelum gue berkesempatan buat ngedeketin, gue dapet kabar kalau katanya Dhea udah deket sama orang lain, mahasiswa di kelas gue juga," jelas Kenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || END
Teen FictionKetika takdir mempertemukan kita 💙 *** Dheana, mahasiswi semester 4 mendapatkan dosen yang tak lain adalah idolanya sendiri. Dosen tersebut bernama Iqbaal Dhanandaya Armansyah. Iqbaal memiliki wajah yang ganteng. Hal itu yang membuatnya seketika di...