💙 Pernyataan cinta Iqbaal 💙

2.6K 153 0
                                    

Keesokan harinya, giliran Fian dan Hendra yang bertanding.

Sejak pukul 8, Dhea, Lifia, dan Fian dkk sudah berada di dalam gedung serba guna.

Beberapa menit kemudian, Hendra dipanggil oleh coachnya karena pertandingan basket sebentar lagi dimulai.

Dhea dan yang lain kompak bersorak untuk menyemangati Hendra.

💙💙💙

Pertandingan selesai dan tim Hendrapun menjadi pemenangnya.

15 menit kemudian, ada seseorang yang menghampiri kerumunan Dhea dkk untuk memanggil Fian karena pertandingan futsal segera dimulai.

"Aku ke sana dulu ya," pamit Fian pada Dhea.

"Iya. Semangat, Fian!" ucap Dhea tersenyum.

"Makasih. Do'ain semoga aku lolos ke babak selanjutnya ya," kata Fian juga tersenyum.

"Aamiin. Aku pasti do'ain kamu kok dan aku juga yakin kalau tim kamu pasti bisa jadi pemenangnya," terang Dhea.

Fian merasa senang sekaligus bersyukur karena kini saat bertanding ada seseorang yang menyemangati dan mendo'akannya. Fianpun bertekad untuk melakukan yang terbaik dan berambisi menjadi pemenang agar Dhea bisa senang.

"Fian, ayo!" ajak seorang tim Fian yang menghampirinya.

"Iya. Guys, tolong jagain Dhea ya!" kata Fian pada Lifia dan yang lain.

"Yaelah Yan, kayak apaan aja pakek suruh jagain segala," ujar Vadli.

"Ya siapa tau ada cowok-cowok yang godain Dhea kan," balas Fian.

"Udah, lo tenang aja. Dhea aman sama kita," ucap Riza.

"Oke. Dhea, aku tinggal dulu ya," pamit Fian.

"Iya," balas Dhea.

💙💙💙

Saat di tengah-tengah pertandingan, Dhea dikejutkan oleh handphonenya yang bergetar. Kebetulan hp tersebut dipegangnya jadi ia bisa merasakan getarannya.

Dhea menatap layar hp dan ternyata Iqbaal yang menelepon.

Dheapun memilih menolak.

Sekali, dua kali, tiga kali, sampai empat kali ditolak tak membuat Iqbaal berhenti. Ia terus menghubungi Dhea.

Akhirnya di panggil keempat, Dhea memutuskan untuk mengangkatnya.

Tapi sebelum itu, ia mengatakan pada teman-temannya kalau ia harus menepi untuk mengangkat telepon. "Guys, gue ke sana bentar ya mau ngangkat telfon. Di sini berisik ntar malah nggak kedengeran," ucap Dhea pada yang lain.

"Oke, Dhe," balas mereka tanpa banyak bertanya.

💙💙💙

Dhea beranjak pergi ke samping toilet karena di situlah yang sepi.

"Halo, Dhea," sapa Iqbaal dari seberang sana.

"Kenapa, Pak? Saya lagi sibuk, jangan diganggu!" tanya Dhea dengan ketus.

"To-tolong ke ru-ruangan saya sekarang," pinta Iqbaal dengan terbata-bata.

"Pak Iqbaal kenapa? Kok kayak lagi nahan sakit? Bapak nggak papa kan?" tanya Dhea yang mulai khawatir.

"Sa-saya ... saya sakit. To-tolong segera ke ruangan saya!" jawab Iqbaal.

"Iya, Pak. Saya ke sana sekarang," ujar Dhea lalu mengakhiri panggilan.

Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang