Dhea baru bangun saat jam dinding menunjukkan pukul 4 lewat 28 menit.
"Udah sore aja. Mendingan gue mandi sekarang," gumam Dhea.
Saat baru keluar dari kamar, Dhea bertemu dengan Syila yang muncul dari dalam kamar mandi.
"Baru bangun, Dhe?"
"Iya, La. Kok tau kalau gue habis tidur?"
"Soalnya tadi gue panggilin lo, tapi lonya nggak nyaut."
"Sorry ya gue nggak denger kalau lo manggil gue."
"Nggak papa. Lo mau mandi?"
"Iya. Lo udah kan?"
"Udah kok. Oh ya Dhe, habis ini gue pergi ya."
"Pulkam?"
"Enggak. Gue pulkam besok pagi aja."
"Terus lo mau ke mana?"
"Ada urusan sama temen-temen."
"Oalah, yaudah. Eh, tapi ntar gue juga mau pergi, La."
"Sama Iqbaal?"
"Kok tau?"
"Udah ketebak. Secara kan lo udah nggak jomblo lagi semenjak ada Iqbaal."
"Haha apaan sih?"
"Btw, lo sama Iqbaal mau ke mana?"
"Ke pantai."
"Malem-malem mau ke pantai?"
"Iya. Iqbaal yang ngajakin. Nggak tau juga deh kenapa milihnya pantai."
"Yaudah lo hati-hati! Have fun quality time-an sama Iqbaal."
"Oke, La. Lo juga hati-hati dan have fun sama temen-temen lo!"
"Pasti. Gue siap-siap dulu ya."
"Iya. Gue juga mau mandi dulu."
💙💙💙
Selesai mandi, Dhea duduk termenung di dalam kamar. Syila sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu dan eyang sedang ke rumah anaknya. Jadi, Dhea di kos sendirian.
Untuk mengurangi rasa bosan, Dhea memilih rebahan sambil bermain handphone.
"Ngapain ya enaknya? Chattingan? Tapi sama siapa? Iqbaal nggak mungkin bales chat gue secara kan dia lagi main teka-teki. Kalau chat sama Fian, yang ada ntar Iqbaal marah kalau dia tau. Apa gue scroll instagram aja ya? Eh, tapi sayang kuota. Ntar malah kuota gue cepet habis lagi. Hhhmm ... terus gue harus ngapain?"
"Aha! Apa gue bersih-bersih hp aja ya? Soalnya kan banyak file-file yang udah nggak nggak berguna. Iya deh, mendingan gitu aja sekalian hapusin aplikasi yang jarang gue pakek."
Dhea sudah menghapusi berbagai foto, video, dan dokumen yang sekotanya tidak terpakai atau tidak dibutuhkan lagi.
Setelah itu, ia beralih ke home screennya dan melihat aplikasi apa yang sekiranya bisa ia hapus.
Manik mata Dhea tertuju pada aplikasi wattpad yang ada di bagian pojok kanan bawah.
"Selama semester 4 ini, gue jarang banget baca wattpad. Apa gue hapus aja kali ya aplikasinya? Iya deh, gue hapus aja."
Saat akan menghapus aplikasi tersebut, Dhea berkata, "Eh, tapi sebelum gue hapus, gue harus punya alesan dulu nih kenapa ngapus aplikasi pendukung halu gue."
Dhea memikirkan alasan yang masuk akal.
"Nah, gue tau. Ekhem! Aku memutuskan berhenti membaca wattpad. Bukan karena sudah tidak suka lagi, tapi karena kini haluku sudah menjadi nyata yaitu kamu, Iqbaal Dhanandaya Armansyah. Eeeaa! Bisa aja gue hahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || END
Teen FictionKetika takdir mempertemukan kita 💙 *** Dheana, mahasiswi semester 4 mendapatkan dosen yang tak lain adalah idolanya sendiri. Dosen tersebut bernama Iqbaal Dhanandaya Armansyah. Iqbaal memiliki wajah yang ganteng. Hal itu yang membuatnya seketika di...