Keesokan harinya, Iqbaal dan Dhea sama-sama terbangun saat mendengar suara azan Subuh dari handphone masing-masing. Keduanya bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu.
Semalam, Iqbaal sempat memberitahukan pada Dhea kalau di lemari ada mukena bunda yang ketinggalan. Jadi, Dhea bisa menggunakan itu untuk salat.
Iqbaal keluar dari kamarnya lalu mengetuk pintu kamar Dhea.
"Salat bareng yuk!" ajak Iqbaal setelah Dhea membuka pintunya.
"Di?" tanya Dhea.
"Kamar kamu aja. Aku udah bawa sajadah nih," jawab Iqbaal sambil menunjukkan sajadah yang berada di tangannya.
"Yaudah," kata Dhea.
Kemudian, Iqbaal masuk ke dalam kamar Dhea. Mereka berdua melaksanakan salat Subuh berjamaah dengan khusyu'.
Selesai shalat.
"Hah?" Dhea bingung saat Iqbaal mengarahkan tangan ke hadapannya.
"Salim dulu sama calon suami biar ntar kalau nikah udah terbiasa."
Dhea terkekeh mendengar penuturan Iqbaal. Tapi ia langsung menurutinya. Dhea mencium punggung tangan Iqbaal dan Iqbaal mencium kening Dhea.
"Kalau gitu aku balik ke kamar dulu ya," kata Iqbaal.
Dhea membalas dengan anggukan kepala.
💙💙💙
Iqbaal kembali ke kamar untuk berganti baju. Pagi ini, ia memutuskan untuk jogging karena sudah lama tidak berolahraga.
Iqbaal kembali menghampiri Dhea di kamarnya.
"Kamu mau ke mana?" tanya Dhea melihat penampilan Iqbaal yang sporty.
"Mau jogging," jawab Iqbaal.
"Emangnya kamu udah nggak pusing lagi?"
"Udah enggak. Aku udah sembuh 100%."
"Yaudah, kamu hati-hati joggingnya! Kalau udah capek langsung berhenti, jangan diterusin lagi! Aku nggak mau kamu sakit lagi karena kecapekan."
"Iya, Sayangku. Aku joggingnya nggak lama-lama kok."
"Oke."
"Kamu nggak mau ikut jogging bareng aku?"
"Nggak deh, Baal. Aku lagi males."
"Yahhh, berarti aku jogging sendiri dong."
"Next time aja ya kita jogging barengnya."
"Yaudah deh. Aku pergi jogging dulu ya. Kamu baik-baik di sini, kalau ada apa-apa langsung kabarin aku ya."
"Iya."
💙💙💙
Dhea merasa bosan berdiam diri di kamar terus. Ia mencari cara bagaimana mengusir rasa bosannya tersebut. Setelah berpikir, Dhea memutuskan untuk bersih-bersih apartemen Iqbaal. Bagaimanapun juga, Dhea tidak enak kalau hanya menumpang tanpa melakukan apa-apa, meskipun ia berada di apartemen karena keinginan Iqbaal.
Dhea mengambil alat-alat kebersihan yang diperlukan. Kemudian, ia mulai menyapu dan mengepel lantai.
Selesai itu, Dhea berniat untuk membuatkan Iqbaal sarapan. Ia berjalan ke dapur untuk melihat bahan apa yang sekiranya bisa dimasak. Kali ini pilihannya jatuh pada nasi goreng sosis.
💙💙💙
1 jam kemudian, Iqbaal kembali ke apartemennya. Ia langsung duduk di sofa dengan napas yang terengah-engah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || END
Teen FictionKetika takdir mempertemukan kita 💙 *** Dheana, mahasiswi semester 4 mendapatkan dosen yang tak lain adalah idolanya sendiri. Dosen tersebut bernama Iqbaal Dhanandaya Armansyah. Iqbaal memiliki wajah yang ganteng. Hal itu yang membuatnya seketika di...