💙 Teka-teki Iqbaal 💙

2K 117 0
                                    

Hari-hari berikutnya, semua kembali normal dan berjalan sebagaimana mestinya.

Hubungan antara Dhea dan Iqbaal semakin dekat. Keduanya sering menghabiskan waktu di ruangan Iqbaal, di gazebo, maupun di kantin. Tak jarang, Iqbaal juga ikut bergabung bersama Lifia dan Fian dkk.

Fian sudah ikhlas menerima Iqbaal yang berhasil merebut hati Dhea. Asalkan, Iqbaal bisa menjaga dan membahagiakan Dhea.

Banyak dari warga kampus Yuvii yang juga mendukung hubungan Dhea dan Iqbaal. Walaupun ada beberapa yang mencela, mengatakan kalau Dhea tidak cocok bersanding dengan Iqbaal.

Iqbaal terlalu sempurna untuk Dhea yang biasa saja.

Tapi hal itu tidak diambil pusing oleh Dhea. Karena ia tau, Iqbaal  akan menerima segala kelebihan dan kekurangannya, begitu pun sebaliknya.

💙💙💙

Sekarang ini, Dhea dan Iqbaal sedang duduk berdua di gazebo fakultas.

Tadi saat Dhea mengatakan ke Iqbaal kalau dirinya sudah selesai kelas, Iqbaal langsung mengajak Dhea ke gazebo. Tapi sebelum itu, keduanya menyempatkan ke musholla untuk menunaikan kewajibannya yaitu salat Zuhur.

Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba ada yang memanggil nama Dhea.

"DHEANA!!!" teriak dua orang membuat Dhea dan Iqbaal menoleh.

"Kiki! Zahra!" pekik Dhea. Ia segera berdiri lalu berpelukan dengan kedua sahabat terbaiknya.

 Ia segera berdiri lalu berpelukan dengan kedua sahabat terbaiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kangen sama lo, Dhe," ucap Kiki.

"Gue juga kangen banget-banget sama lo," ucap Zahra.

"Sama guys, gue juga kangen kalian," balas Dhea.

Memang, sudah terhitung satu bulan lebih Dhea tidak bertemu dengan Kiki dan Zahra, entah itu saat di kota maupun di desa. Hal itu dikarenakan mereka berdua sedang sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Sehingga, seringkali membuat mereka tidak bisa pulang ke desa saat weekend tiba.

"Ekhem!" Deheman dari Iqbaal membuat Dhea dkk melepaskan pelukannya.

Kiki dan Zahra menoleh. Keduanya baru menyadari keberadaan Iqbaal karena tadi posisi Iqbaal yang membelakanginya.

"I-Iqbaal!" pekik Zahra gelapagan.

"Ayo duduk, Ki, Ra!" ajak Dhea. Lalu ia berpindah posisi duduk. Jika tadinya di depan, sekarang di sebelah Iqbaal.

"Guys, kenalin ini Iqbaal. Baal, kenalin mereka sahabatku namanya Kiki sama Zahra," ucap Dhea.

Ketiga orang itu segera berkenalan dan bersalaman.

"Kiki."

"Iqbaal."

"Za-Zahra."

"Iqbaal."

Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang