💙 Penyakit Lennia 💙

1.8K 136 0
                                    

Ceklek!

Iqbaal dan Dhea yang masih dengan posisi sama sontak melepaskan pelukan lalu menoleh ke arah pintu.

Mereka terkejut saat mengetahui Lennialah yang datang. Mereka takut Lennia akan marah dan kecewa. Oleh karena itu, Dhea buru-buru pindah duduk di kursi.

Lennia berjalan mendekat. Dari raut wajahnya tidak nampak adanya kemarahan kekecewaan seperti yang ditakutkan oleh Dhea dan Iqbaal.

"Hai, Baal. Hai, Dhe," sapa Lennia tersenyum ceria.

"H-hai," balas Iqbaal canggung.

"Hai, Kak," balas Dhea tersenyum kikuk.

"Gimana keadaan kamu? Maaf ya baru bisa jenguk soalnya aku lagi sibuk hehe," tanya Lennia berdiri di sebelah kiri Iqbaal.

"Aku baik, Len. Iya, nggak papa kok," jawab Iqbaal.

"Syukurlah," lega Lennia. Lalu ia beralih menatap Dhea. "Bisa kita bicara sebentar?" tanya Lennia.

"Bi-bisa, Kak," jawab Dhea dengan ragu.

"Baal, aku pinjem Dhea bentar ya. Nggak lama kok," izin Lennia.

Iqbaal bingung harus membalas apa, jadi yang ia katakan hanyalah, "Iya."

💙💙💙

Lennia mengajak Dhea ke taman rumah sakit. Ia memilih ke arah sudut taman yang sepi agar tak seorangpun dapat menguping pembicaraannya.

Dalam hati, Dhea masih merasa bersalah dan tidak enak hati pada Lennia karena telah memergokinya berpelukan dengan Iqbaal yang notabene tunangan Lennia.

"Duduk, Dhe!" kata Lennia.

"Iya, Kak," balas Dhea.

Keduanya duduk lalu sama-sama terdiam.

Lennia fokus menatap depan dengan tatapan yang tenang.

Sedangkan Dhea merasa tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Iapun memutuskan untuk membuka suara terlebih dulu.

"Maafin gue, Kak," ucap Dhea sambil menunduk.

Lennia menoleh dan tersenyum. "Kenapa minta maaf? Lo kan nggak salah apa-apa."

"Tadi gue sama Iqbaal-"

"Nggak papa," sela Lennia. "Gue udah denger semuanya," lanjutnya.

Dhea terkejut. "Kak Lennia denger apa aja?"

"Iqbaal mau nikahin gue karena permintaan alm. kakak gue kan?" Mata Lennia mulai berkaca-kaca tapi ia tetap memaksakan untuk tersenyum.

Dhea tidak tega melihat Lennia sedih. "Maaf Kak, harusnya tadi gue bisa nyegah Iqbaal buat nggak ngejelasin itu," sesalnya.

"Nggak papa Dhe, mungkin emang udah saatnya gue tau. Jujur, awalnya gue kecewa pas tau Iqbaal nggak pernah cinta sama gue. Tapi gue jadi salut sama dia karena rela ngorbanin perasaannya demi menepati janjinya. Gue minta maaf ya, Dhe. Gue udah jadi penghalang buat kebahagiaan kalian."

"Enggak. Kak Lennia nggak salah kok. Gue yang harusnya minta maaf karena gara-gara gue hubungan kalian jadi berantakan. Tapi lo tenang aja, Kak. Gue janji, pas Iqbaal udah sembuh, gue bakal jauhin dia. Setelah itu, lo sama Iqbaal bisa mulai semuanya lagi dari awal. Gue yakin, kalian akan mendapatkan kebahagiaan kalian lagi."

Tiba-tiba Lennia memeluknya membuat Dhea kebingungan. Tapi ia tetap memilih untuk membalas pelukan itu.

"Lo baik, Dhe. Lo lebih pantes bersanding sama Iqbaal daripada gue."

Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang