Seminggu kemudian.
Seperti yang ada di jadwal bahwa jam pertama di hari Senin bagi Dhea adalah waktunya mata kuliah yang diajar oleh Iqbaal.
Iqbaal masuk ke kelas tepat waktu.
Meskipun sekarang hubungannya dengan Dhea sudah jauh lebih baik, tapi bukan berarti saat mengajar di kelas Dhea ia menghilangkan sifat killernya.
Saat tengah fokus menjelaskan materi, tiba-tiba Iqbaal mendapat telepon dari sang bunda.
"Saya angkat telfon sebentar," ucap Iqbaal. Lalu ia keluar kelas.
💙💙💙
"Assalamu'alaikum, Bun."
"Wa'alaikumsalam. Kamu di mana, Baal?"
"Aku lagi ngajar, Bun. Ada apa?"
"Kamu ke rumah sakit sekarang, Lennia kritis."
"Ya ampun! Rumah sakit mana, Bun?"
"Rumah sakit Angkasa."
"Oke Bun, aku ke sana sekarang."
"Jangan lupa ajak Dhea juga!"
"Iya, Bun. Assalamu'alaikum."
💙💙💙
Iqbaal kembali ke kelas dengan wajah paniknya. Semua mahasiswi menjadi penasaran, termasuk Dhea.
"Mohon maaf saya ada keperluan mendadak. Jadi kelas hari ini cukup sampai di sini. Saya akhiri, selamat pagi," ucap Iqbaal. Lalu ia segera membereskan buku dan laptopnya.
Semua mahasiswi meninggalkan ruang kelas, kecuali Dhea dan Lifia.
"Ada apa?" tanya Dhea menghampiri Iqbaal.
"Kita ke rumah sakit sekarang," ujar Iqbaal.
Dhea menautkan kedua alisnya. "Ngapain?"
"Lennia kritis."
Dua kata dari Iqbaal sontak membuat Dhea terkejut. "Apa? Kak Lennia kritis?"
"Iya. Ayo kita ke sana!" ajak Iqbaal.
"Iya," kata Dhea. Kemudian, ia menoleh ke belakang di mana ada sang teman yang sedang duduk untuk menunggunya. "Fi, gue mau ke rumah sakit. Ntar tolong izinin gue ke dosen ya," pinta Dhea.
"Iya, Dhe. Lo hati-hati!" balas Lifia.
💙💙💙
Dhea dan Iqbaal buru-buru menuju parkiran.
Di sepanjang perjalanan, banyak orang yang menatap bingung kenapa keduanya terlihat tergesa-gesa.
Tapi mereka tidak ada yang bingung melihat keduanya bersama karena memang berita Dhea dan Iqbaal mempunyai hubungan spesial sudah tersebar ke seluruh penjuru Universitas Viitor.
💙💙💙
Iqbaal mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Alhasil, dalam waktu kurang dari 15 menit, ia dan Dhea tiba di rumah sakit Angkasa.
Mereka turun dari mobil lalu segera berlari ke ruang ICU.
Sesampainya di depan ruangan, mereka bertemu dengan Kenan, mama-papa Lennia, juga bunda-ayah Iqbaal.
"Gimana keadaannya Lennia?" tanya Iqbaal.
"Kak Lennia baik-baik aja kan?" tanya Dhea.
"Kalian masuk aja. Lennia mau ketemu sama kalian," ujar Kenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || END
Teen FictionKetika takdir mempertemukan kita 💙 *** Dheana, mahasiswi semester 4 mendapatkan dosen yang tak lain adalah idolanya sendiri. Dosen tersebut bernama Iqbaal Dhanandaya Armansyah. Iqbaal memiliki wajah yang ganteng. Hal itu yang membuatnya seketika di...