💙 Saya tidak suka dibantah 💙

2.3K 149 0
                                    

"H-hah? Maksudnya, Pak?" kaget dan bingung Dhea.

"Nggak ada. Lupain aja," kata Iqbaal dengan acuh.

Dhea menghela napas. Ia menjadi penasaran.

Spesial kayak orangnya? Orang siapa yang dimaksud sama Iqbaal? Batin Dhea bertanya-tanya.

"Sekarang kamu kirim KRS kamu ke WA saya," ujar Iqbaal memerintah.

"Buat apa, Pak?"

"Saya nggak mau perintah saya nantinya bentrok sama jadwal KRS kamu."

"Oh iya Pak, nanti saya kirim."

"Oke. Ngomong-ngomong kamu udah sarapan?"

"Udah, Pak."

"Bagus. 10 menit lagi kita ke kelas."

"Oke, Pak."

Kemudian suasana menjadi hening. Sampai tiba-tiba terdengar deringan dari handphone Dhea. Drt ... drt ... drt!!! Fian's calling ....

"Izin angkat telfon bentar ya, Pak," ucap Dhea.

Iqbaal hanya merespons dengan deheman singkat.

"Halo, Dhe," sapa Fian dengan suara beratnya.

"Iya, Yan. Ada apa?" tanya Dhea.

"Kamu lagi di kos kan? Udah sarapan belum? Kalau belum, kita sarapan bareng yuk! Kan udah lama tuh kita nggak sarapan bareng."

"Maaf Yan, aku udah di kampus."

"Kok udah di kampus? Bukannya kamu nggak ada kelas pagi ya?"

"Ceritanya panjang."

"Ada yang kamu sembunyiin dari aku?"

"Aku nggak bermaksud nyembunyiin apapun, cuma aku belum sempet aja cerita ke kamu."

"Yaudah nggak papa. Nanti malem kita dinner yuk sekalian kamu cerita! Bisa kan?"

"Iya, bisa."

"Oke, jam 7 aku jemput di kos ya."

"Oke, Yan."

"Bye, Dhe!"

"Bye!"

"Udah selesai terima telfonnya?" tanya Iqbaal.

"Udah, Pak," jawab Dhea.

"Kita ke kelas sekarang!" ajak Iqbaal yang diangguki oleh Dhea.

💙💙💙

Sesampainya di depan lift, Dhea dilanda kebingungan. Apakah ia harus ikut lewat lift khusus dosen atau kembali lewat tangga?

"Kamu ikut saya lewat lift," ucap Iqbaal seolah menjawab kebingungan Dhea.

"Tapi Pak, itu kan lift khusus dosen."

"Saya kan dosen."

"Tapi saya kan-"

"Saya tidak suka dibantah!" tegas Iqbaal.

Terpaksa, Dhea mengikuti Iqbaal masuk ke dalam lift.

💙💙💙

Setibanya di depan kelas, kerena ruangan sudah dibuka jadi Dhea dan Iqbaal langsung masuk ke dalam.

Melihat kemunculan sang dosen yang bersamaan dengan Dhea membuat tanda tanya di benak semua mahasiswa/i yang ada. Tapi karena mereka tidak mau membuat kebisingan, alhasil mereka hanya bisa diam dan saling lempar pandangan satu sama lain.

Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang