6.8K 883 54
                                    

🎴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎴

"Woah rame bat" (name) melongo ke luar. Pasalnya si nolep udah lama kaga keluar rumah. Kelakuan siape nih? Mwehe

"Dih (name) kurang kerjaan banget malu-maluin tau." Oceh Aoi.

Gimana gak malu-maluin coba, masa si (name) ngeluarin tangan ke luar jendela trus tereak sok akrab ama yang di jalan. Hadeh pliss Aoi pen tukaran tempat.

Setelah 10 menit kemudian (name) capek dan diam dengan sendirinya. Si onoh tertidur kurang lebih setengah jam.

"Hoamm" Ia mengucek matanya 'lah belom nyampe-nyampe' batinya.

Kembalilah ia menoleh ke luar jendela tapi bedanya kali ini bengong doang kaga ngapa-ngapain. Kata Kawata -Sensei tempat tujuan sudah dekat tapi bus malah diberhentikan sebentar hadeh.

Yang lain turun membeli snack atau sekedar mencari udara sebentar, termasuk Aoi. (Name) menetap di dalam bus meski tadi sudah diajak Aoi. Ia hanya menatap malas ke luar jendela.

Ia melihat sesosok pria berambut hitam yang berlari dari kejaran seorang wanita kemudian bersembunyi di balik kerumunan. 'Kok pada nga pekaan sih' batinya.

Padahal seriusan loh di sana ada banyak orang.

Terlintaslah pada otak (name) untuk mengerjainya. Sedangkan Aoi yang baru saja tiba dan duduk di samping (name) bergidik ngeri dengan (name) yang udah smirk sana sini.

"Hei aku tau, apa lagi masalah yang ingin kau buat (name)." Tanya Aoi sambil berkerut menatap (name).

"Hehe Aoi, aku butuh bantuanmu." Ucapnya sambil menatap Aoi dengan senyum tipis.

Time Skip..

Sekarang Aoi sudah berdiri pada sikap sempurna dengan memegang kamera dan (name) yang sudah siap pada posisi.


"Hehe Aoi rekam baik-baik ye biar hd" Ucap (name) dengan senyum miring.

"Ngapain make rekam-rekam?" tanya Aoi.

"Kan biar kenang-kenangan gitu." Jawab (name)

Nih suasana udah gak bener, semua pandangan berdalih ke mereka berdua.

"Hadeh.. Kaguya-Sensei, anak emas sensei mau buat ulah." Teriak salah satu siswa.

Nihil. Kaguya-Sensei lagi jajan cantik ama Kawata-Sensei.

Para penghuni bus udah nyiap snack buat nonton aksi duo badut kelas asekk.

(name) mengeluarkan tangannya yang mengengam ponsel sambil berpura-pura merekam keluar. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian kang copet.

Setelah mendrama beberapa baris, fokus sang pencopet akhirnya teralihkan pada ponsel yang digenggam (name).

Ia pun bergerak perlahan ke arah (name). 'Awokawok mampus kepancing' batinya.

(name) bi like:

Dan berakhirlah dengan sang pencopet yang bergerak cekatan menarik benda yang digenggam (name) 'anjir kaget, cepet bat' seriusan itu (name) kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan berakhirlah dengan sang pencopet yang bergerak cekatan menarik benda yang digenggam (name) 'anjir kaget, cepet bat' seriusan itu (name) kaget.

Perasaan baru ngeliatin pencopetnya doang, eh tau-taunya ponselnya udah ilang aja gitu.

'Eh ngapain kaget? Gw kan jago~
Mwehe' batin (name)

"Awokawok anjirr beneran di ambil dong"

"Berhasil anjirr wkwkwk"

"awokawok welot kang copettt"

Satu bus ricuh nertawain kang copet. Abisnya yang dicopet itu cassing doang hayoloh bukan hpnya. Kecian. Mana muka kang copet dah kagak bener lagi.

Kang Copet bi lek:

Kang Copet bi lek:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"duh gusti ":v

"Aoi gimana kerekem semuakan sis?" tanya (name) sambil merangkul Aoi.

"Oh temntu dong" jawab Aoi bangga.

"(Name) kirimin ke gc kelas dong" pinta salah satu siswa.

"Siap bossqu" jawab (name) sambil ngancungin jempol

"Ini kenapa pada ramai-ramai, duduk semua. Kita mau melanjutkan perjalanan." Kawata -Sensei muncul tiba-tiba dan seketika kerumunan bubar dan balik pada posisi masing-masing.

Sisa perjalanan kembali seperti biasa. Yang lain membicarakan tentang topik pencopetan tadi, yang lain ngebucin sedangkan (name) sendiri kembali melamun sambil menatap keluar jendela waduh.

Ia berpikir dari kelihatanya, anak itu seumuran denganya. Apalagi anak tersebut juga terlihat lincah dan lihai. Itu sangat berarti kalau ia sudah terbiasa.

'Bukakah mereka melakukan itu untuk mencari uang? Aku penasaran mereka sekolah atau tidak' pikirnya.

Sempat terakhir kali sebelum bus berangkat mereka bertatapan sebentar dan pencopet tersebut menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

(name) penasaran

'Apakah banyak anak-anak seperti itu di sekitar sini? Bagaimana dengan Izana? Bagaimana kalau dia salah satunya.' batinya.

Setelahnya (name) hanya menarik nafas panjang kemudian mengambil ponselnya untuk melihat waktu.

"Pukul 3 sore ya... "




















Continue...

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang