10«

5.6K 875 118
                                    

🎴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎴


Plakk

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi (name) yang menyebabkan bibirnya mengeluarkan darah.

(name) menatap tajam dengan kilatan dari matanya kepada sesosok perempuan yang menamparnya sambil mengelap darah yang mengalir dari bibirnya.

"(N-Name) -San kau baik-baik saja?!" Naoto tersentak kaget tatkala melihat kakaknya, Tachibana Hinata menampar (name).

Dengan sigap sang kakak langsung menarik Naoto ke sampingnya.
"Apa j*lang ini melakukan sesuatu padamu Naoto?" Ucapnya sambil berjongkok dan mengecek tiap inci wajah dan tubuh adiknya.

"Lepaskan aku, apa maksudmu? Aku baik-baik saja." Ucap Naoto sambil menepis tangan kakaknya.

Hinata berkerut. "Naoto sepertinya perempuan ini telah memberi obat padamu. Apa yang kau pikirkan? Ayah dan ibu mencarimu dari tadi." Sarkasnya sambil menatap sinis ke arah (name).

"..." (name) hanya terdiam dan menatap dingin, wajar saja kalau kakaknya menamparnya. Pasalnya adiknya hilang dan sekeluarga panik, dan pada saat ditemukan sudah berada di parkiran bersama dengan orang asing. Yah tapi tetap saja (name) marah, namun ia berupaya mati-matian menahan emosinya.

Ia menarik nafas panjang kemudian raut wajahnya berubah menjadi tatapan kosong.

"Maafkan aku, aku tidak tau kalau dia adalah adikmu." Ucap (name) sambil membungkuk 45 derajat.

"(N-name) -San apa yang kau lakukan?!" Naoto tersentak kaget dan bergegas ke arah (name) untuk mencegahnya membungkuk namun dicegat Hinata.

"Ayo pulang Naoto." Tegas Hinata  sambil menggengam tangan Naoto kuat.

"Kak, apa kau bodoh? Tadi dia yang menolongku dari sekelompok preman dan membantuku mencari ayah dan ibu sedangkan kau datang-datang langsung menamparnya!!" Teriak Naoto sambil menepis tangan sang kakak.

Panik gak? Panik gak? Panik lah masa enggak. Hinata terbelalak. Terkejut dan kaget bukan main. Mengingat perlakuanya pada (name).

(name) terdiam dan kembali pada postur tegapnya.

Keadaan canggung dan (name) hanya menatap malas. Tidak niat untuk berbicara.

"(name) "

"(name) -chan"

Ah itu Aoi dan Kyoko. Mereka datang dengan tampang mak-mak yang siap menghardik anaknya. Yang benar saja, bagaimana bisa (name) tidak muncul selama setengah jam dengan alasan pergi ke toilet. Mereka bahkan mengira (name) terculik dan takut setengah mati. Eh tau-taunya si jamal lagi nongkrong di parkiran hadeh.

Baru saja Aoi ingin mengoceh,  perhatianya teralihkan oleh lebam yang terpapar jelas di pipi (name) dengan sedikit bekas darah.

Aoi berkerut sesa'at."Hah?! Apa yang-" Tatkala sebelum Aoi berkata lebih lanjut, pandanganya menangkap dua orang di depan mereka.

Seorang perempuan berambut pendek berwarnah coklat muda dengan seragam lengkap bersama dengan bocah prik yang tadi mereka temui di pintu masuk mall. Ia menatap mereka berdua lamat-lamat kemudian menatap datar.

"Ah.. Sepertinya aku mulai paham~
Kau ingin gelud kan nona kecil. Heroine apes gausah sok keras." Sarkas Aoi sambil menatap rendah.

"Ara~ Ara
Modal diselamatin mulu juga banyak gaya ahaha~" Tambah Kyoko sambil tertawa ringan.

Anj ngespoiler :v

Jangan percaya, Kyoko juga tipikal yang sama seperti Miki Kawai. Itu loh dari anime sebelah, yang bermuka dua. Bedanya Kyoko mengeluarkan sikap aslinya hanya ketika ia merasa terancam. Pokoknya ya gitu.

Sedangkan Tachibana Hinata hanya menunduk malu sambil meremas roknya erat.

Situasi canggung. Sangat canggung. Jangan berharap (name) mau membela Hinata. Ia sendiri sedang menunduk sambil tertawa dalam hati. Wajahnya memerah dah tubuhnya bergetar tanda ia sedang tertawa puas.

"Hina-chan." Panggil seseorang dari kejauhan.

"T-takemichi -kun? " Perempuan itu pun berbalik dan menatap lelaki yang datang.

'Hmm.. Jadi namanya Hina-chan ya' batin (name).

"A-ah maaf. Apa aku mengganggu waktumu bersama teman-teman mu?" Tanya lelaki tersebut sambil tersenyum kikuk.

"Dia bukan temanku!" Sarkas Aoi dan Kyoko bersamaan.

Hinata menunduk dan Takemitchi bersweat drop. Jangan tanya Naoto. Ia hanya terdiam dan bingung harus bagaimana.

Tapi bagaimana pun ini sudah berlebihan. (Name) menarik nafas panjang kemudian berkata "Sudah-sudah. Maafkan aku Hina-chan, aku dan teman-temanku harus pergi. Yang lain pasti sedang menunggu kami di penginapan." Ucap (name) datar sambil melangkah pergi melewati Hinata dan Takemichi.

"T-tunggu." Hinata menggengam tangan (name)

"..." (name) berhenti sebentar dan menatap Hinata.

"S-sebagai permintaan maaf maukah kau ikut makan malam bersama di rumahku?" Tanyanya sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Ah- bagaimana ya.. Aku sedang dalam study tour jadi aku tidak tau kapan waktu luangku." Jawab (name) sambil tersenyum hambar.

Hinata terdiam dan menunduk.

"Mungkin lain waktu saja ya, ja mata ne~" Ucap (name) sambil melambaikan tangan dan melangkah pergi diikuti Aoi dan Kyoko yang melemparkan tatapan tajam.

🎴

(name) berjalan pelan dan sesekali menatap ke belakang dengan tatapan malas.

Tanpa disengaja, ia menangkap pembicaraan mereka.

"Syukurlah kau di sini Naoto-kun. Tadi Hina dan aku mencarimu ke apartemen tapi kau tidak ada. Kata ayah dan ibumu kau hilang di mall makanya kami bergegas kemari." Ucap lelaki yang dipanggil Takemichi.

"Huh? Memangnya kau ada perlu apa denganku?" Tanya Naoto.

"Ada sesuatu yang harus kulakukan jadi ayo berjabat tangan-" Jawab Takemichi.

Oh ayolah, (name) tidak habis pikir betapa anehnya orang-orang di sini. Ia mempercepat langkah sebelum ia mendengarkan keanehan lain.

"Karna aku harus menghentikan pergerakan Kurokawa Izana." Sambungnya.

Samar-samar (name) yang mendengar percakapan itu pun tercengang dan refleks berbalik ke arah Takemitchi.

Ia membelalakan matanya tatkala menyadari orang itu mengenal Izana. Mungkin ini adalah kesempatanya membawa pulang kakaknya.

Tanpa berpikir panjang, ia berlari ke arah Takemichi dan menepuk pundaknya dengan maksud bertanya lebih lanjut mengenai Izana.

Namun tampaknya Takemichi dan Naoto tengah berjabat tangan kemudian..

"BZZZTT"



Continue...

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang