49«

2.3K 463 272
                                    


🛐

Keesokan harinya
15.00 Harajuku•

Seperti kelihatannya, (name) dan Takemichi tengah menunggu kedatangan seseorang.

"Oh, ayolah...
Ini sudah 15 menit dan yang bersangkutan belum datang-datang juga. Apa-apaan seh." Protes (name).

Takemichi hanya tersenyum kikuk.
"M-maaf. Tadi kukira datang 15 menit sebelum waktu yang ditentukan maka akan lebih baik." Ujarnya.

(Name) hanya menghela napas gusar. Ia bangkit dari posisi duduknya dan mulai berdiri. "Memangnya kita mau bertemu siapa sih?" Keluhnya.

Belum sempat Takemichi menjawab, seseorang lebih dulu memotong pembicaraan mereka.


"Maaf membuat kalian menunggu. Ayo pergi." Ucapnya.

" Ucapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hah?! Kumaha?"

(Name) dan Takemichi membeo.
Seorang gadis berparas cantik dengan seragam sekolah datang menghampiri mereka.

"Huh? Siapa kau?!" Tanya (name) bingung. Dia sudah gerah duduk berdiri dari tadi.

"Hey, itu agak kasar. Ini aku Senju.
Apa hanagaki tidak memberitahumu bahwa kami sudah janjian kemarin?" Tuturnya.

"HAH?!" Takemichi dan (name) memekik. Seakan masih belum konek dengan peristiwa di depan ini.

"KAU PEREMPUAN?!" Takemichi refleks berteriak.

Senju menatap kesal pada Takemichi. "...Terus? Ada masalah?? Kau berisik sekali. Diamlah babu, aku dan (name)-chan akan berbelanja. Dan kau akan membawa barang belanjaan kami, oke!?" Ucap Senju.

"Hah?" (Name) mengbingung.

Senju mengeluarkan kartu kreditnya yang terlihat shining, shimmering dan splendid. "Hari ini belanja di Harujuku karena Takeomi bilang padaku untuk terlihat lebih anggun. Dan ini kartu kreditnya." Ujarnya.

Senju mendekat dan memeluk erat lengan (name). "Bagaimana menurutmu, (name)-chan? Kita bisa berbelanja sepuasnya loh." Timpalnya antusias.

(Name) menahan wajah senju yang semakin dekat dengan menggunakan telapak tanganya. "Tolong jauhkan wajahmu. Aku alergi."

Senju mengerucutkan bibir. "Parah sih. Padahal niatku baikk.."

(Name) berdehem. "Kalau gitu.. Belikan aku [...isi sendiri] aja deh."

Takemichi yang memandang pemandangan di depanya itupun bersweat drop. "Sangar di publik, bucin (name)-san in private. Hm sja." Gumamnya.

Senju yang mendengar hal itupun memekik. "Hei, Cepatlah babu!!"

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang