54«

2.1K 458 124
                                    

Maap baru update. Tugas sy lagi pdkt makany masih sy ladenin 🗿



Ambulans datang dan langsung membawa Draken ke dalam mobil untuk melakukan pemeriksaan darurat karena ia telah sekarat.

Beberapa saat menunggu,
Takemichi menjadi panik dan khawatir dengan keadaan Draken.

Ia pun menerobos masuk untuk mengecek keadaan Draken.
"BAGAIMANA DIA!?" Teriak Takemichi.

Nampak sang dokter terduduk lemas disamping Draken.

"Maaf, tapi...
Kami tidak bisa menyelamatkannya."

Mendengar itu tidak hanya takemichi,
(Name) membelalakan matanya.
Ingin rasanya ia berteriak sekencang-kencangnya namun tubuhnya terasa begitu lemas, ketidak berdayaan menutupi raganya.

Petugas lekas bergerak menutup pintu, karena Draken harus segera di antar ke rumah sakit.

Ambulans tersebut bergerak menjauh meninggalkan (name) dan takemichi yang masih terpatung tidak percaya.

"(Name)!!" Panggil Senju.

(Name) berbalik menatapnya lemas.

Senju menunjukkan sesuatu yang digenggamnya pada tangannya."S-Seragammu jatuh"

(Name) mengertakan gigi. Bisa-bisanya di saat seperti ini Senju masih mempermasalahkan seragamnya.

(Name) berlari dan menarik seragam tersebut dari genggaman senju kemudian menjauh meninggalkan mereka.

"(N-Name)!!" Pekik Senju. Ia menatap khawatir ke arah (name).

Karena takut terjadi sesuatu pada (name), senju lekas berlari menyusul dirinya.

"SENJU!!" Panggil Takeomi kencang.

Senju tersentak dan menoleh.

"BENARKAH MEREKA MEMBUNUH DRAKEN!?"

Seketika niat untuk mengejar (name) ia urungkan karena harus memberi penjelasan kepada Takeomi.




_____________

Tab

Tab

Tab

"SIALLLLLLL!!!"

(Name) berteriak keras, dan menjambak rambutnya frustasi. "Kenapa selalu saja begini.."

Ia menunduk, menggigit bibir lemah, dan memandang seragam yang diberikan Senju.

Tersulut emosi, ia menggeram dan langsung melempar seragam tersebut dan menginjak-injaknya di tanah.

"KEPARAT!!
JIKA AKU TIDAK TERLIBAT,
JIKA SAJA AKU TIDAK MENARUH HATI PADA MEREKA, PASTI PERASAAN SIALAN INI TIDAK AKAN MENGGANGUKU, PASTI AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA!!"

Dengan napas memburu, (name) menatap tidak berdaya seragam yang ia injak-injak tersebut.

".... sialan sekali aku..
sekarang aku malah membuang kepercayaan senju."

Ia menghela napas dan menjatuhkan diri kebelakang.

Membiarkan diri tiduran di tanah seperti orang gila, merasakan rintik-rintik hujan yang membasahi dirinya.

Sekarang ia mulai merasa seperti sakit mental. Tekanan yang datang selalu saja melibatkan perasaanya.

Sejak kapan?
Semenjak kapan ia jadi begini?

Ia mengangkat tangan, menyingkirkan helaian rambut basah yang menutupi sebagian wajahnya.


"Haah... ini beneran atau bagaimana ya?.., Tapi semenjak kehilangan Izana sepertinya aku jadi rada-rada sinting."






_______________

Pada situasi lain,
Senju dan Takeomi tengah dalam perdebatan.

Takeomi tidak terima akan ulah Rokuhara Tandai yang melibatkan pertumpahan darah. Ini sama saja seperti mereka menyatakan perang.

"DENGAR SENJU, MULAI SEKARANG INI BUKAN LAGI MENJADI "NOMOR SATU", OKE!?.., INI PERTUMPAHAN DARAH!!" Teriak Takeomi

"TIDAK, BUKAN SEPERTI INI YANG AKU INGINKAN!!
ROKUHARA MENGACAUKANNYA!" Potong Senju.

Di sela-sela keributan itu muncul musuh yang adalah dalang dari ulah baru ini.

"OI OI OI
SUASANANYA AGAK HIDUP DI SINI, YA? KAMI DATANG TEPAT WAKTU KAN... KE PEMAKAMAN DRAKEN!!" Terdengar suara teriakan musuh. Siapa lagi kalau bukan South.

South semakin membara memancing amarah Takeomi, sedangkan Senju mulai panik.

"MAJULAH KALIAN!!
KITA SELESAIKAN DI SINI" Teriak Takeomi. Ia naik pitam.

"AYO MULAI!!
PERTEMPURAN BESARNYA!!

*BRUMMM

Seakan menginterupsi, suara motor terdengar menghentikan kericuhan yang tengah terjadi.

Salah satu dari 3 dewa Tokyo bergabung dalam perang,
Mungkinkah pernyataan Solo vs Squad?

Nga deng, miki bawa pasukan.

Sekarang lengkaplah sudah. Pasukan ketiga dewa tokyo berkumpul seluruhnya pada satu tempat yang sama.

"PERTARUNGAN INI UNTUK DRAKEN!!" Teriak Takeomi.

Dapat dilihat dari situasi, Takeomi nampak memulai perang dengan sulutan Emosi. Sedangkan South merasa penuh semangat karena bisa memancing Takeomi yang notabanenya kalem, baik hati dan tidak sombong bisa sampai segaduh ini.

"BUNUH SEMUANYA!!" Teriak Sanzu.

Terkejut bin kageat, Mikey menyerahkan kontrol pasukan kepada sanzu haruchiyo.

Di sisi lain, Senju mulai panik karena Takeomi tidak bisa mengontrol dan mengendalikan diri.

"KENDALIKAN DIRIMU, TAKEOMI!!" Pekik Senju.

Senju menggertakan gigi. Mau tidak mau ia harus masuk ke dalam arena perang untuk membantu kakaknya.

"Tck. Terseralah--"

Saat hendak maju,
Ia tersentak tatkala seorang gadis muncul mendadak, merentangkan tangan, dan menghalaginya untuk bergerak maju.

Gadis tersebut tidak lain adalah kenalan dekatnya. Namun yang membuatnya tersentak, kali ini gadis itu mengenakan seragam tradisional Brahman dengan pola anting kurokawa--



"(N-Name)?"




"(N-Name)?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-- KUROKAWA NAME --

[Brahman version]






Continue...

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang