"Lagi-lagi kau mempermainkanku ya, Takdir Sialan!!"Terdengar sebuah teriakan menggema di tengah kebisingan jalan raya. Seorang gadis bersurai pirang sebahu berdiri di atas pagar pembatas.
Rautnya hampa menggambarkan kekosongan. Anting Hanafuda pada telinga kirinya bergerak ringan terbawa deru angin. Sang gadis nampak menatap jauh ke langit biru yang terlentang luas di atas sana.
Sudah 11 tahun semenjak kematian Izana, (name) sekarang tumbuh menjadi sesosok yang penyendiri dan berjiwa liar.
*
Arc Bonten dimulai
*
Tepat saat ini, Kurokawa [Name] tengah kembali ke Shibuya untuk mengunjungi makam Izana.
'Bugh'
'Duagh'
Langkahnya terhenti tatkala melihat pandangan di depanya.
Ia menjumpai sesosok pria bertubuh jangkung yang tengah menghajar enam pria di depannya. Lima pria di depanya telah tumbang, tersisa satu yang sementara ia hajar mati-matian.
Jalanan menuju makam begitu sempit dan mereka menghalangi jalan.
"Permisi." Ujar (Name) sopan.
Pria jangkung itupun menoleh.
Ia tersenyum kemudian memberi jalan. Sesaat kemudian ia menjadi terpaku. "Hanafuda itu.. Kau adiknya Kurokawa Izana?" Tanya-nya.(Name) hanya memandang sepintas dan mengangguk sesaat.
"Wah. Kau terlihat berbeda dari 11 tahun lalu. Padahal waktu itu, kau adalah gadis yang imut dan wangy ♡" Ujarnya.
Mendengar itu, (Name) tidak menghiraukan perkataanya dan terus berjalan melewatinya.
Sang pria hanya menatap (Name) yang berlalu begitu saja, sambil tersenyum tipis.
•
(Name) akhirnya sampai ke tujuan-nya.
"Izana?" Ia terkesiap tatkala mendapati sesosok pria dengan rambut pirang pendek beserta tato pada tengkuknya, berdiri tepat di depan makam Izana.
(Name) terdiam sesaat.
"Tidak, bukan ya..." Ucapnya pelan.Merasa terpanggil, sesosok itupun berbalik perlahan. Tubuhnya begitu kurus dan kantung matanya terpapar jelas di bawah matanya. " Aku sudah menunggumu, (name)" Ujarnya sambil tersenyum tipis. Hal itu membuat (Name) terpegun sesaat.
Tunggu.
(Name) mengenal suara ini..
"Mikey?" Panggil (name) ragu.
Pria tersebut hanya mengganguk kecil membuat (Name) berkerut.
"Apa maksudnya ini? Kau sedang cosplay jadi Izana?" Tanya-nya."...Ini salah satu bentuk penghormatanku untuknya." Tutur Mikey sembari memandang kosong makam Izana.
(Name) terdiam. "Terserah kau saja." Ucapnya kemudian ia beralih ke depan makam Izana.
(Name) berdiri dan memanjatkan doa beberapa saat, kemudian berganti menatap Mikey. "Apa yang terjadi padamu? Apa hidupmu banyak tekanan?" Tanya (name).
Mikey terdiam, tidak menjawab. Lebih tepatnya ia tidak tau harus menjawab apa.
Sesaat kemudian (name) merasakan pistol tepat di belakang kepalanya. "Whoa-whoa, perhatikan kata-katamu teman. Boss adalah orang yang sensitif !!" Tiba-tiba saja, seorang pria berambut merah muda dengan bekas luka di kedua sisi pada sudut bibirnya, muncul dengan tidak santainya dan langsung mengarahkan senjata pada kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲
RomanceIncest gk sih? First book saia, jadi maapkan apabila banyak pengunaan kata² tidak baku, labil, kasar dan gaje. Saia menolak revisi karena ngerasa cringe kalo dibaca ulang. Tapi ttp aja ni book kesayangan dari book lain wkawkawka __...