🎴
•
Kami duduk bersandar sembari memikirkan rencana kedepan.
Kurasa waktu kita semakin sedikit. Karena itu akan lebih baik jika kita bisa membaca terlebih dahulu segala sesuatu yang telah terjadi.
Ini agak sedikit beresiko karena aku juga harus terlibat dengan para berandalan di sini.
"Jadi (name) -San, apa yang ingin kau selidiki?" Tanya Takemichi.
Aku menunjukkan satu note book dengan beberapa catatan di dalamnya."Ini adalah poin-poin penting yang ingin kuselidiki selanjutnya." Ucapku.
Catatan yang kutunjukkan terdiri atas 3 poin penting;
‹Poin pertama yakni menyelidiki kasus kematian ayah dan ibu.
‹Poin kedua untuk mencari tau apa yang terjadi pada Izana.
‹Dan poin ketiga mencari tau siapa sebenarnya Sano Emma.
Takemichi terlihat memperhatikan tiap tulisan dengan seksama. "Hm, kenapa dengan Emma-chan?" Tanya Takemichi.
"Dia bukan saudaraku. Tapi entah kenapa, dia jadi terlibat dengan Izana. Itu artinya dia ada hubungannya dengan semua ini." Jawabku serius.
"Begitu ya.. " Ucap Takemichi.
Inupi juga terlihat mengintip ke catatan yang kutulis. "Bagaimana memulai semua ini? Informan yang kita miliki sangatlah sedikit. Itupun tidak menjamin kita mendapatkan seluruh jawabanya." Lanjut Inupi.
"Sejak awal aku sudah memperkirakan itu. Karena itu sebaiknya untuk langkah pertama, kita mengunjungi Emma Sano. Aku akan mencoba menggali informasi sebanyak mungkin darinya." Ucapku sambil mengetuk-ngetuk ujung pulpen.
"Baiklah. Kapan kau akan pergi?" Tanya Inupi.
"Ehm. Entahlah. Aku hanya memiliki waktu kurang dari dua minggu lagi di sini. Aku akan menyelesaikan penyelidikan ini secepat mungkin." Ucapku sambil menggaruk tengkuk.
"Bagaimana dengan esok hari, pukul delapan pagi. Kita berkumpul kembali disini dan mulai melakukan penyelidikan." Lanjut Takemichi.
"Hm.. Sabi sabi, yosh baiklah." Ucapku sambil mengangguk mantap.
'Tempat ini lumayan keren untuk dijadikan markas. Sepertinya kami bertiga akan sering-sering berkumpul di sini hehe.' Batinku.
Perihal hari ini berakhir begitu saja.
Aku pulang dengan Takemichi yang berbaik hati untuk mengantarkanku pulang kembali ke penginapan.Aku diomeli habis-habisan karena menghilang dari rombongan. Bahkan kegiatan hari ini sempat ditunda karena aku yang menghilang begitu saja.
"Hei Kurokawa, bisakah kau berhenti menciptakan masalah baru untuk kami para guru pendamping?!" Ucap Kawata-Sensei keras. Ia benar-benar esmosi, bahkan nyris melemparku keluar jendela untung saja ditahan Kaguya-Sensei.
"Hei (Name). Kukira kita teman, kenapa pergi gak ngajak-ngajak syalan." Umpat Aoi.
"(Name) -chan kali ini buat masalah nga ngajak-ngajak. Itu artinya dunia sedang tidak baik-baik saja." Tambah Kyoko sambil memeluk guling.
"Tapi ini tidak ada hubunganya dengan kalian. Aku tidak mau kalian terlibat lebih jauh." Ucapku malas sambil menatap buku catatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲
RomanceIncest gk sih? First book saia, jadi maapkan apabila banyak pengunaan kata² tidak baku, labil, kasar dan gaje. Saia menolak revisi karena ngerasa cringe kalo dibaca ulang. Tapi ttp aja ni book kesayangan dari book lain wkawkawka __...