𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲

19«

🎴

•

"Tringggg" Ponsel (name) berdering tanda panggilan masuk.

Aoi hanya melihat sekilas kemudian berteriak "(Namee) ada telpon masuk woee" Teriak Aoi.

(Name) gadenger. Si onoh lagi mandi sambil melamun ditemenin deru shower.

Karena tidak ada jawaban, Aoi mengintip ponsel. Rupanya panggilan WhatsApp. Dan profpictnya..

'Cowok?' Aoi membeo.

Pasalnya semua kenalan (name) adalah kenalan Aoi juga. (Name) memang terkenal friendly dan banyak temen tapi minus yang ini Aoi ngak kenal. 'Hah mencurigakan gak sih?' Batinya.

Profpictnya cowok bersurai pirang dan bermata zambrud. 'Njir kok cakep ginian ya? Keturunan mana ini?' Batin Aoi.

"Coba diangkat kali ya. Palingan juga aku lagi dikerjain." Ucap Aoi sambil menekan tombol angkat.

Panggilan terhubung.

"(Name), udah tidur?"

Tut.

Refleks Aoi mematikan panggilan sepihak dan berkeringat dingin.

'Anjir beneran dari cowok.' Batin Aoi meronta-ronta.

'Suaranya kok cakep anjim. Kek rada-rada ngantuk.'

"Aoi? Situ ngapain? " (Name) muncul tiba-tiba selepas mandi. Aoi tersentak.

"Gaoaoa" Jawab Aoi. Maklum panik.

"Hah? Gaoaoa?" (Name) membeo. Aoi terlihat aneh.

"Situ ngapa dah. Buruan pergi mandi sono. Kamar mandinya udah kosong, ku mau ganti." Usir (name).

"Iya-iya." Aoi bergegas pergi.

Time Skip..

Saat ini (name) kabur dari penginapan dengan bantuan Aoi dan Kyoko. Mereka membantu (name) untuk memberi alasan kepada sensei kalau-kalau ia dicari. Bused padahal kemarin baru aja buat masalah.

Saat ini (name) sudah sampai di tempat persembunyian dengan membawa beberapa keperluan.

"(Name), seriusan kita nanti harus ngomongnya gimana? " Tanya Takemichi.

"Ya ngomong lah. Masa nunjukin gigi doang." Jawab (name) masa bodo.

Kesian Takemichi tertekan.

Inupi telah selesai mengemasi keperluan kemudian berkata. "Kami tidak tau apa-apa soal ini, (name). Tapi kami percayakan hal ini kepadamu." Potong inupi serius.