AOI?!" (Name) tercengang tatkala melihat Aoi, sahabatnya sendiri dihajar habis-habisan oleh tiga preman sekolah."KEPARAT!!" Ia berteriak penuh amarah kemudian lekas berlari menuju tiga preman tersebut.
Bruak
Duagh
Bruak
Ia menghajar tiga orang tersebut dengan cara ditendang, dipukul dan dilempar. Ia meluapkan amarahanya pada salah-satu orang yang diduga merupakan ketua mereka dan menghajarnya habis-habisan.
"HaH?? Gyaaaa"
"K-Keluar woee."
Tidak tanggung tanggung, seisi ruangan langsung mundur dan berlarian keluar ruangan saking kagetnya (name) menyerang preman sekolah dengan brutalnya mengabaikan ceprikan darah di mana.
"P-PANGGIL OSIS!!" Teriak salah satunya.
Tidak butuh waktu lama, tiga orang perangkat osis datang dengan tergesa-gesa dan terkejut menatap pemandangan di depanya.
Bukanya menolong, mereka malah terpaku dan menonton saja.
"Hei apa yang kalian lakukan. Cepat tahan dia!" Teriak salah satu murid.
Ketiga osis itupun bergerak ragu untuk melangkah menahan (name). Mereka menahan (name) masing-masing dari tangan kanan dan kiri juga mengunci lehernya.
"LEPASKAN AKU BAJINGAN!" Teriak (name). Ia memberontak membuat ketiganya kesusahan menahanya. "A-APA YANG KALIAN TUNGGU. CEPAT PANGGIL SENS-"
Duagh
Belum selesai salah satu anggota osis tersebut berucap, (name) lebih dulu membantingnya keras ke sisi kanan.
Sontak kedua yang lainnya berlari keluar kelas meninggalkan (name). Hal itu membuat siswa yang mengintip dari jendela. Baik itu lelaki maupun perempuan ikut berhamburan keluar memenuhi lapangan sekolah. Seisi sekolah menjadi ricuh hingga yang di dalam kelas lainnya pun ikut berlari keluar menjauhi ruangan kelas.
Para guru sontak terkejut dan berlarian keluar ruangan saking kagetnya akan murid-murid yang berlarian panik.
Dua anggota osis tadi datang dan menghampiri guru. "S-SENSEI!!
TOLONGG!!" Pekiknya.***
Time Skip..
Tab
Tab
Sunyi. Hanya langkah kaki yang terdengar di lorong sekolah. Murid-murid menyimak sembari menjaga jarak aman.
Nampak sang gadis, Kurokawa (Name) tengah dirantai pada pergelangan tangannya beserta mulut disumpal kain berwarnah putih.
Ya, para guru dan anggota osis tidak punya pilihan lain. Karena semua cara sudah mereka coba untuk menghentikan (name). Pada akhirnya cara inilah yang dipilih.
(Name) berjalan menyelusuri lorong diikuti Aoi, para guru beserta anggota osis untuk menuju ke ruang kepala sekolah.
Pandangan (name) mengkilat marah dan dia menatap tajam seisi lorong yang dilaluinya. Ia mengingat jelas dua orang dari tiga preman tadi yang sempat melarikan diri darinya. Padahal teh dilarikan ke rumah sakit:).
Para siswa yang secara tidak sengaja sempat membuat kontak mata dengan (name) lekas mengalihkan pandangan sambil berkeringat dingin. Dengan harapan tidak ditandai supanya tidak kena perkara.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲
RomanceIncest gk sih? First book saia, jadi maapkan apabila banyak pengunaan kata² tidak baku, labil, kasar dan gaje. Saia menolak revisi karena ngerasa cringe kalo dibaca ulang. Tapi ttp aja ni book kesayangan dari book lain wkawkawka __...