22«

4K 691 114
                                    

🎴






"

Hoammm"

(Name) menguap dan mengucek matanya pelan. Kemudian ia duduk untuk mengumpulkan kesadaran.

Tidurnya terasa singkat. Perasaan baru nutup mata, eh pas buka dah pagi aja.

Waktu menunjukkan pukul delapan pagi dan ia lekas bangun untuk bersiap.

Hari ini ia harus mengunjungi kantor polisi untuk mengambil barang-barang ayahnya.

"Hah? (Name), kau mau kemana lagi?" Tanya Aoi sambil berkerut. Ia benar-benar bingung tujuan (name) ikut sebenarnya untuk kegiatan study tour atau terlibat dengan para berandalan itu.

Namun (name) tidak mengindahkan perkataan Aoi. Ia mengambil satu potong sandwich dan bergegas hendak keluar kamar.

Baru saja ia berada di depan pintu. Aoi sudah merentangkan tangan dan menghalangi jalanya.

"Kau mau kemana bodoh. Kalau mereka merepotkanmu katakan saja padaku." Tegas Aoi.

(Name) hanya terdiam sambil mengunyah sandwichnya.

Aoi menghela napas panjang. "Aku ikut!" Ucapnya tegas.

(Name) menaikan sebelah alisnya. "Kenapa?" Tanyanya.

"Untuk mengawasimu." Jawab Aoi singkat.

"Hmm.. Terserahlah" Ucap (name) kemudian berlalu pergi. Aoi bergegas mengambil jaket dan mengikuti (name).

Jangan tanya Kyoko. Jam 7 tadi dia dipanggil Kawata-Sensei entah untuk apa. Aoi pun sudah mengirimkan pesan kepada Kyoko untuk memberikan alasan kepada Sensei kalau-kalau mereka dicari.

Akhirnya mereka sampai di tempat persembunyian dengan posisi di mana Takemichi dan Inupi yang sudah sampai dahulu.

"Ah! Kau yang kemarin kan?!" Teriak Aoi sambil menunjuk Inupi.

Inupi sedikit kaget namun ia kembali menetralkan rautnya dan bersweat drop.

"Anak orang Aoi. Kalo mau PDKT bilang-bilang lah, gausah kodean. Kan kesian mana Inupi orangnya lemot bat." Sarkas (name) sambil mengingat kejadian kemarin dimana inupi ngelag disaat saat ia butuh bantuan.

"Dih."

Takemichi yang melihat situasi pun lekas bertanya. "Jadi (Name) -san, kita akan pergi sekarang?" Tanya Takemichi sambil bersweat drop. (Name) hanya mengangguk kecil.

"Huh? Mau ke mana?" Tanya Aoi.

"Kantor polisi." Jawab Takemichi.

"HAH!??" Aoi tersentak kemudian membelalakan matanya lebar-lebar.

Aoi bergegas berlari ke hadapan (name). "(Name), aku tau kau memang pembuat masalah tapi ngak sampai begini juga lah pliss. Padahal kau baru kami lepas tiga hari." Ucap Aoi histeris sambil mengguncang kedua bahu (name) keras.

"Apaan sih, kau ikut saja deh." Ucap (name) malas. Ia tidak bertenaga karena begadang ampe jam 3 malam. Mana tadi sarapanya cuma satu potong sandwich lagi.

Time Skip...

Sekarang (Name), Aoi, Inupi dan Takemichi telah kembali ke tempat persembunyian dengan membawa barang-barang ayahnya yang diambil dari kantor polisi berupa satu tas kecil.

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang