33«

3K 523 200
                                    

_Di Kediaman Hanma

"HaH?!" Pekik Hanma. Ia refleks menjatuhkan gelas.

"Jangan bilang... Ini yang anak itu maksud." Ujar Hanma pelan.

Ia bersweat drop seakan tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar di televisi.

Cukup berbahaya juga kalau terlibat dengan anak itu.

Lingkup permainanya berstandar Nasional.

Sepertinya Hanma mulai melihat garis besarnya.

Kurokawa (Name) tidak ada niatan menyentuh Bonten sama sekali.

Yang ia inginkan hanyalah kejahatan di dalamnya.

Sepertinya selama ini ruang geraknya sangat terbatas karena dia bergerak perseorangan.

Dengan bergabung bersama Bonten, dia bisa mengatas namakan Bonten untuk kejahatan yang ia ciptakan.

Sesuai janji Mikey untuk melindunginya, ia juga akan terus bergerak di bawah perlindungan Mikey 'yang tak terkalahkan'.

Tapi sepertinya ia tidak puas. Mungkin menurutnya ada hal-hal baru yang dapat ia coba di Bonten, karena itu ia mencoba mengendalikan Mikey.

Sebab otomatis saat mengendalikan sang raja, pion-nya pun dapat bergerak mengikutinya.

Apalagi saat ia sudah dapat mengendalikan Mikey, menjinakan Sanzu sudah bukan hal yang merepotkanya.

Pada dasarnya semua yang ia lakukan cuma untuk melindungi dirinya sendiri dan bersenang-senang.

Hanma tersenyum puas.
Akhirnya ia menemukan seseorang yang tau benar cara untuk menikmati hidup.

'Anak itu.. Sepertinya aku salah besar karena sempat meragukan-nya.' batinya.


Tring!


Notifikasi pesan masuk ke ponsel Hanma.

[Name] ♥

Kau ingin bersenang-senang bukan? Datanglah ke markas Bonten. Aku akan memberimu sebuah pertunjukan menarik~


Begitulah isi pesan tersebut.


Senyum terukir jelas pada bibir Hanma. Sepertinya ia semakin terbawa dengan permainan perempuan tersebut.





*



_Di Markas Bonten

[Name] Pov


"Aku tidak percaya. Mengaku saja, kau menyewa hacker untuk melakukan debutmu bukan?" Ucap Sanzu tidak terima.


Hadeh..

Saya capek.


Aku ingin melihat, apa kau masih punya niat untuk angkat muka setelah permainanku yang selanjutnya.


"Jawab aku sialan." Tambah Sanzu dengan tidak santainya.


𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang