52«

2.3K 454 217
                                    


Cape bngt padahal kerjanya tiduran doang ⊙_⊙

________________________


"Uwaa kenyanggg!!" Pekik ketiganya bersamaan.

Mereka sudah selesai makan dan berjalan beriringan di trotoar jalan sambil menikmati angin sore.

"Makasih nih sebelumnya. Kau makin modalan saja deh." Tambah Kyoko santai.

"Aku kaget kau ikutan gila."

Kyoko memasang emot batu.
"Kadang kala inilah kejadian kalau kau berteman dengan dua monyet di sana. Yang semulanya pemalu malah jadi malu-maluin." Timpal Kyoko pasrah.

"Udah gitu kenapa mau berteman dengan mereka?" Tanya Origami.

Bukannya menjawab, Kyoko malah bertanya balik. "Memangnya kau sendiri?"

"YNKTS-"

"Pfftt. Mereka memang tidak seperti kelihatannya, bukan?" Tanya Kyoko.

Origami mengangguk setuju. "Akane-San.. Padahal dia pintar dan anak teladan di sekolah kami. Sedangkan (name) itu dari awal sekolah saja dia sudah buat perkara. Kukira dia anak bermasalah. Rupanya dia baik. Lebih aneh lagi kalau ternyata mereka ternyata gesrek begini." Lirih Origami.

"Kau juga. Padahal 5 tahun lalu kau adalah anak yang pemalu dan canggung sosial. Eh, sekarang malah malu-maluin." Keluhnya.

Perbincangan saat ini berlangsung dengan Origami dan Kyoko, sedangkan (name) membadud bersama Aoi.

"Nee..
Kau tidak berniat membelikan es krim lagi untuk kami? Itu ada loh, dipinggir jalan." Tambah (name) sambil menunjuk sebuah kios kecil.

"Bused.. Gg.
Makananya belum turun juga. Perasaan baru sampe kerongkongan udah minta es krim lagi" Pekik Aoi.


Bi lek:

Bi lek:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***




Di tengah keributan itu, muncul sesosok orang berseragam tepat di hadapan mereka."Wah. Seru sekali ya.." Gumam sesosok tersebut.

Mereka tersentak dan memberhentikan pergelutan itu.

(Name) mengertakan gigi dan lekas maju merentangkan tangan. "Tck. Brahman.."

Aoi, kyoko dan Origami melemparkan tatapan was-was.

"E-Eh, kenapa (name)-chan?" Tanya Kyoko, namun (Name) tidak menjawab.

Sesosok bertudung itupun membuka tudungnya. "Aku datang untuk menemuimu, (name). Tapi kelihatannya kau tengah bersenang-senang."  Ucap sesosok tersebut.

"Lah..Senju?!" Pekik (name). Ia kemudian menghela napas lega. Bagi (name) selain Senju, anggota Brahman lain itu masih dia anggap musuh.

Senju kemudian menarik (name) dan memeluknya. Ia melirik Aoi, dkk dengan sebelah mata. "Kalian siapa? Pergi sana. (name) milikku." Ucap Senju sambil melemparkan tatapan death glare ke arah mereka.

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang