35«

2.9K 511 195
                                    


'Duagh'

'Duagh'

Langkah kaki (Name) terhenti pada sebuah ruangan kosong.

"Eh?" (Name) terpaku sesaat tatkala mendengar suara pukulan dari dalam ruangan tersebut. Ia lekas mengintip ke dalam.

Ya, awalnya dia memang memisahkan diri dengan yang lain dengan niatan mencari Mikey. Tapi apa-apaan pemandangan di depanya ini.

Mikey menghajar Sanzu
habis-habisan.

"Kau lemah." Ucap Mikey. Sanzu sudah tepar di bawahnya.

Terdengar helaan napas panjang dari Mikey. "Aku tidak percaya kau disingkirkan pendatang baru." Mikey memberi jeda sesaat. "Jika kau merasa dirimu lemah, kenapa kau menerima tawaranya?" Tanya Mikey tak habis pikir. Sanzu tidak menjawab, ia sudah babak belur nyris tewas hehe.

Mikey mendecih sesaat.
"Aku kecewa padamu, Haruchiyo. Upacara serah terima jabatan akan segera dimulai. Bonten akan mendatangkan orang-orang terpandang. Sebaiknya kau tidak di sana untuk mempermalukanku." Ucap Mikey kemudian berbalik keluar ruangan.

(Name) sontak bersembunyi di balik pintu untuk menghindari Mikey. Saat merasa Mikey sudah cukup jauh, ia keluar dari balik pintu dan menatap Sanzu.

"Apa kau masih hidup?" Tanya (name).

"Kau mendoakanku mati hah, sialan!?" Ucap Sanzu tiba-tiba. Ia membuka matanya dan menatap (name).

(Name) menghela napas panjang.
"Yah. Kecewa sih. Padahal aku nungguin kamu mati."Ucapnya lirih.

Sanzu berkerut emosi. "Kenapa menungguku mati? Kau sudah merebut segala sesuatu yang kumiliki." Ucap Sanzu kesal.

(Name) langsung menatap Sanzu lekat-lekat. Ia berjalan mendekat dan berjongkok untuk melihat Sanzu yang terlentang di lantai.

"Kau seperti orang bodoh." Ujar (name) datar membuat Sanzu sedikit tersentak. "Itu adalah kata-kata terbodoh yang pernah kudengar. Apa kau mencoba mengatakan bahwa aku yang bersalah atas kekalahanmu?" Tanya (name) datar.

"Di dunia ini yang kuatlah yang dapat bertahan. Jika kau merasa diri lemah, bangunlah dan matilah." Sambung (name) kemudian berlalu pergi.

Seketika Sanzu menjadi naik pitam. Seakan tidak terima diceramah olehnya. "Memangnya manusia licik sepertimu tau apa!? Lihat saja keparat! Aku akan pergi dan membantai orang paling penting bagimu agar kau bisa merasakan apa yang kurasakan!!" Teriak Sanzu sambil tersenyum gila.

Langkah (name) terhenti sesaat. Kemudian ia berbalik dan menatap Sanzu sambil tersenyum kelam. "...Tapi semuanya sudah tewas." Ucapnya sendu.

Seketika senyum Sanzu memudar dan ia membelalakan matanya sambil bersweat drop. Setelah berucap demikian, (name) berbalik pergi meninggalkan Sanzu yang masih terpaku.

Kemudian ia mengganti posisinya menjadi terduduk. "Tck, sialan sekali..." Umpat Sanzu pelan.

"Tapi.. apa aku sudah kelewatan ya.."








(Name) melangkahkan kaki dan muncul di koridor.

"(Name), akhirnya kau muncul juga. Mikey dari tadi mencarimu." Ucap Mochi.

"Hm? Kenapa?" Tanya (name).

"Apa kau lupa? Upacara pengangkatannmu akan segera dimulai. Kita akan mengundang orang-orang penting karena itu kau diperlukan untuk persiapan." Sambung Mochi.

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang