24«

3.9K 683 240
                                    

Dapat dibaca sambil mendengarkan lagu ini kawand ☝

_________________________                 ____

"Tidurlah, (name)" Ucap ibu sambil mengelus perlahan pucuk kepalaku.

Aku mendongak dan menatap wajah ibu.

Senyumanya masih terukir jelas di bibirnya. Wajahnya bagaikan boneka pahatan tanpa cacat sedikitpun. Redup-redup cahaya bulan nampak menyusup masuk menyinari kulit sawo matangnya.

Ia bersenandung kecil

Blackbird singing in the dead of night

Take these broken wings and learn to fly

All your life

You were only waiting for this moment to arise

"Tapi ibu, aku ingin bertemu Izana." Ucapku polos.

Ibu tersenyum tipis.

"Dia bersama ayah pergi ke luar kota." Jawab ibu sambil memeluku pelan.

"Apakah mereka akan kembali?" Tanyaku.

"Tentu saja, karena mereka meninggalkan tuan putri mereka di sini."

Pipiku memanas, dan aku mengeratkan pelukan "Hehe.."

'Harum' Aroma tubuh ibu membuat suasana hatiku tenang. Samar-samar seperti harum bunga.

"Ibu, ceritakan padaku dongeng Penyihir dan bola kristal." Tambahku

"Baiklah.. Mari kita sambung bacaan kemarin." Ucap ibu sambil mengambil buku cerita di atas meja.

Aku menatap wajahnya sambil menenggelamkan sebagian wajahku pada bonekaku.

Senyumanya tak berubah. Selalu seperti itu. Membuatku berpikir apakah ibu tidak pernah menderita.

Waktu kian berjalan, ibu tak kunjung membacakan ceritanya.

Tes

Ibu menangis.

"Eh ibu?" Aku sedikit tersentak.

Seketika secarik kertas terjatuh dari buku tersebut.

Ibu tersenyum perih. Senyum terburuk yang pernah kulihat pada wajahnya.

Aku hanya terdiam kaku.

"Ternyata itu adalah pilihanya." Ucap ibu sambil tersenyum kecil. Surai pirangnya tersipu angin malam.

"(Name), tidurlah.." Ucap ibu sambil memeluku erat.

"A-ah ya." Aku mengangguk perlahan kemudian ikut mengeratkan pelukan.

Aku penasaran dengan raut wajah ibu saat ini.

Aku mendongak.

Ia tersenyum manis. "Tutup matamu, (name). " Ucapnya sambil menutup kedua mataku dengan tanganya.

"Selamat tidur, putriku" Ucapan terakhirnya yang kudengar. Ucapan terhalus dan terlembut sepanjang masa.





J L E B






Ia tertusuk. Dalam pelukanku..



🎴

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang