T&OS_02

950 39 0
                                    

Sebulan telah berlalu semenjak kejadian naas tersebut.

Meninggalkan luka sangat dalam bagi Anggi, gadis malang itu kembali mengalami guncangan mental

Selama sebulan penuh, Anggi seperti kehilangan jiwa nya, gadis itu terlihat seperti mayat hidup, tak ada tanda2 kehidupan dikedua bola mata indahnya

Tak seorang pun yang tau tentang tragedi dimalam itu, Anggi diancam.

"Jangan berani2nya Lo ngelaporin gue ke orang tua Lo, kalo Lo ngelapor, awas aja" ucap Reyhan diiringi dengan seringai iblisnya

Anggi yg sudah lemah hanya bisa terdiam dengan pandangan kosong kedepan.

Anggi memendam sendiri semua kejadian malam tersebut, ketika ia pulang dengan keadaan tak layak malam itu, tak ada seorang pun dari mereka yang menanyakan apa yang telah terjadi padanya.

Anggi benar2 sendiri

Ceklek

Gelak tawa terdengar dari arah meja makan, sebelum benar2 masuk kedalam rumah nya, Anggi sempat terdiam sambil mengengam erat gagang pintu

"Mama bangga sama kamu" suara Arum terdengar lembut

"GK salah papa ingin mewariskan perusahaan padamu salsa" tambah suara tegas Baron

"Eummm salsa sayang mama papa" suara halus salsa terdengar nyaring diseluruh penjuru rumah

Anggi terdiam dengan pandangan luruh ke lantai

Dengan kepala tertunduk, Anggi berjalan tertatih melewati ruang tamu, Anggi melihat kearah samping, mereka tak perlu repot2 untuk melirik dirinya

Mereka tertawa bahagia, disaat dirinya mengalami kejadian yang sangat mengenaskan

Disaat kaki Anggi telah menginjak tangga satu persatu, Anggi kembali mendengar suara kakak nya itu

"Kak affan gak pulang? Salsa kangen mah, pah" ucap salsa manja yang terdengar samar2 ditelinga Anggi

"Pasti kakak kamu pulang, katanya dia juga kangen sama adik kesayangannya yang satu ini" saut Arum

Anggi juga kangen kak affan, Anggi juga membatin

Namun gadis itu hanya bisa menunduk dalam, meratapi nasibnya yang sangat malang ini

Apakah dirinya kasat mata Disni?

Mengapa mereka tak pernah sekalipun melibatkan dirinya kedalam topik hangat mereka?

Mengapa dia diabaikan, apa yang pernah ia perbuat dulu, sehingga mereka begitu tidak mengharapkan kehadirannya.

Anggi akui mereka memang tak pernah sekalipun memperlakukan nya dengan kasar, bahkan mereka tak pernah berkata sinis maupun jatuh tangan padanya

Hanya saja....mereka ta pernah menganggap dirinya, Anggi merasa!! Dirinya seolah olah tak pernah ada didepan mata mereka

akibat perbuatan mereka, mentalnya lah yang menjadi korbannya Disni.

Anggi kembali melangkahkan kakinya, mau bagaimna pun mereka berperilaku, mereka tetap keluarga Anggi, Anggi akan tetap menyayangi mereka.

.

.

.

Anggi duduk terdiam dibawah pohon rindang yang ada dibelakang kelasnya, kelas Anggi dipojok

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang