T&OS_51

284 14 2
                                    

Anggi duduk termenung di lorong rumah sakit yg ia datangi jauh2 ini, duduk dengan pandangan kosong kebawah kepada selembaran kertas ditangannya

Melihat tentang apa yg tertera dikertas selembaran tersebut, Anggi ragu akan keputusan yg ia ambil ini, benar atau tidak?

Anggi akhirnya mendesah lelah, dan mengusap wajahnya dengan tangannya sendiri, terlihat raut frustasi yg ketara diwajah cantiknya

Melihat kesekelilingnya, banyak pasien bersama keluarga mereka, mereka tersenyum bahagia saat keluarga mereka yg cedera sembuh perlahan2, ada juga yg ber wajah sedih Karna salah satu anggota keluarganya terluka ataupun meninggal

Sedangkan dirinya?

Anggi terkekeh, apakah ia salah satu manusia terdusta didunia ini?, Berusaha tetap kuat meskipun sebenarnya lemah tak berdaya

Anggi mengembuskan nafas beratnya, mau apapun yg ada dipikirannya saat ini

Keputusan telah ia pilih, ia tidak bisa mundur kembali kebelakang Karna pilihan telah mutlak, maju atau gagal

Untuk menuntaskan dendamnya

Akhirnya Anggi memutuskan untuk pergi dari RS tersebut

Anggi berjalan menuju parkiran dengan posisi kepala menunduk, wanita itu mencari kunci mobilnya didalam tas dan tampa sengaja ia menabrak seorang pria yg juga sama2 sibuk dengan gadget nya

Brakhhh

Anggi terdorong mundur beberapa langkah dan juga si pria itu reflek mengumpat dan menunduk mengambil ponsel nya yg terjatuh indah dibawah sana

"Sialan!! Kalo jalan liat2 lah!! Anjing banget" umpat si pria tanpa mengangkat wajahnya karna sibuk memastikan ponselnya rusak atau tidak

"Lo kayak orang buta tau gak??? Liat ini gara2 Lo handphone gue rusak bangsat" ucap pria itu yg kini mengangkat wajah menatap tepat kedalam mata Anggi

Pria itu terdiam, melihat siapa perempuan didepannya saat ini, dan Anggi!! Wanita itu sedari tadi hanya diam dengan wajah datarnya

"Sejujurnya saya memang bersalah karna jalan tidak melihat kearah jalan yg saya pijaki tapi kasusnya Disni bukan saya saja yg salah, anda juga salah, main handphone sambil jalan!! Anda pikir ini jalan nenek anda apa?!!" Ucap Anggi dengan sedikit guratan kesal diwajahnya

Lelaki yg didepannya ini tak lain dan tak bukan adalah Raju, Raju Alana

"Cihhh umur saja yg bertambah kelakukan masih aja sama kayak dulu!!! Sama sekali tidak bermoral" ucap Anggi dan pergi dari hadapan Raju Tampa menolehkan kepalanya kearah pria itu lagi

Sedangkan Raju, masih terdiam ditempat, tidak bermoral katanya? Cihhh!!!

"Awas aja Lo jalang, gue habisin lu, DASAR WANITA MURAHAN, MATI AJA LO BANGSAT" Teriak Raju sambil melihat mobil Anggi yg berllu dari sana

"Aarrgghhhh dasar wanita sialan!!"

"TUNGGU AJA LO!! GUE MUSNAHIN LO!!" Teriak Raju dengan.. fulll powerrrr

"Bang bang bang!!"

"APA??" Teriak Raju emosi saat ada seseorang yg menepuk2 tangannya, dengan jijik raju kembali menepuk nepuk tangannya seolah membersihkan sentuhan dari seekor kuman

Sedangkan bocil lelaki yg melihat tingkah Raju hanya menatap dengan bingung

"Bang kata mama RSJ bukan Disni tempat nya, ini rumah sakit umum!! Abg sebagai pasien RSJ jangan Disni" ucap polos di anak kecil yg kira2 masih berumur 7 tahun

"Kurang ajar ya Lo!!!" Raju yg masih emosi ingin menerjang di anak kecil itu tapi ia kalah cepat dengan seorang ibu2 yg tiba2 saja mendorongnya hingga nyungsep diaspal dengan indahnya sama seperti ponselnya tadi

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang