T&OS_26

521 31 2
                                    

Anggi menarik nafas dalam2, sesekali melirik kearah cewe2 yg sedang sibuk mengambil alat2 makan, dia harus bisa!! Harus

Akhirnya kakinya melangkah keluar dari dapur, membawa semangkok besar opor ayam keteras

Anggi berjalan tanpa menoleh kemna mna, ia hanya fokus pada jalannya tapi dia tetap bisa menyadari empat pasang mata menatapnya dari sofa

"Eh..eh mbak, biar saya bantu aja" suara berat itu langsung membuat netra Anggi menatap seorang lelaki dengan gigi gingsul nya tersenyum kearahnya, dia aji

"Ah..ya" jawaba Anggi dan menyerahkan mangkok tersebut pada pemuda manis itu

Anggi terdiam heran menatap lelaki didepannya yg asik tersenyum senyum kearahnya

"Ternyata benar kata Tio, mbak cantik banget" gumam aji pelan masih stay dengan senyum Pepsodent nya

Anggi hanya mengerjab2kan matanya bingung, siapa lagi Tio itu??! Bingung anggi

"Itu, gak dibawa kesana?" Tanya Anggi menunjuk kedepan, risih juga kalo dipandang kayak gitu terus menerus

aji tak merespon dia tetap senyum2 gak jelas didepan Anggi

Masyaallah Mak!!, anak orang cantik pisan ini, batin aji bergejolak

"HEH AJI SABLENG, NGAPAIN LO SENYAM SENYUM SENYAM SENYUM, SINIIN OPORNYA, YAELAHH!! Teriakan membahana itu dari gadis bernama Nara, gadis itu berkacak pinggang dipintu sambil melotot kearah aji dengan galak

Karna Teriakan Nara, sontak membuat aji kaget dan menumpahkan sedikit kuah opor tersebut hingga mengenai kaki Anggi

"Ahh ssttt" ringis Anggi Karna merasakan panas

"Mbak Anggi!!! Yaelah ini gara2 lu, liat tu kaki mbak Anggi ketumpahan kuah kan jadinya!!" Ucap aji hendak menunduk tapi dia kalah cepat Karna Nara yg entah sejak kapan sudah ada disamping anggi lebih dulu membantu Anggi kembali berdiri dan memapah Anggi

"Aduh mbak, maaf!!, Lo sih gak hati2" ujar Nara sambil melotot kearah aji garang

lalu memapah Anggi kearah sofa, tapi Anggi malah menancapkan kakinya kelantai, Nara menatap Anggi heran

"Emm kotak p3k nya ada dikamr saya, jdi tolong antarkan kesana saja" ucap Anggi

Nara pun langsung berputar arah memapah Anggi menaiki tangga perlahan

Sedangkan keadaan dibawah masih Ricuh dan mengata2i aji yg ceroboh

"Gara2 Lo calon mantu Mak gue jadi kesakitan!" Ucapan Tio menatap aji marah, marah ecek-ecek guys

"Ck kegeeran Lo, kayak mbak Anggi mau aja Ama lu yg burik ini" ujar aji kesal dan berjalan membawa mangkok tersebut, pdhal dia juga kenak lho! Dikakinya

Panas ini lho!!

Ah biarinlah

Sedangkan Rey, Daniel, Raju dan Tama sebenarnya mereka ingin menolong bahkan Tama sudah maju tapi ia kalah cepat dengan Nara

'jdi benar Lo lupa ingatan!' batin Rey

......

Anggi dikamarnya duduk diatas kasur dan memberikan salap pada ruam bekas ketumpahan kuah tadi

Kulit Anggi memang sensitif sedikit tergores pun akan langsung memerah atau keunguan

Anggi memutuskan untuk tidak ikut memakan bersama, beruntungnya ada insiden tak terduga tadi, jdi itu bisa dijadikan alasan olehnya

Biarin aja mereka disana, lagian Nara dan yg lain pun tak apa meski tak ada Anggi

Jadilah Anggi dikamr saat ini, tak mau keluar, apalagi hrus bertemu keempat lelaki itu, meskipun Anggi tak menoleh kesana, Anggi tau jika mereka menatapnya sedari awal ia keluar dari dapur

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang