T&OS_32

429 23 3
                                    

"mau es krim?" Pertanyaan itu membuat putra yg awalnya menatap Raisya dengan raut khawatir jadi teralihkan pada pria didepannya ini

Blm sempat putra jawab, Raisya sudah berteriak kegirangan disampingnya

"Mauuu, Raisya mauu!!" Teriak Raisya dengan mata berbinar bahagia

Siapa sih yg tidak suka es krim, apalagi anak kecil

Saat Raisya akan melangkah untuk menyambut kembali uluran tangan dari si om om

Putra sudah lebih dulu menahan baju Raisya agar tidak mendekati om om asing itu

"Gak!! Kami gak mau"ucap putra menatap tajam om om didepannya itu

Lalu putra berbalik melihat wajah Raisya yg sudah murung

"Raisya jangan mau! Om ini jahat" ucap putra sambil menatap Raisya dengan raut wajah khawatir

"Biar kak putra aja yg beliin buat Raisya oke! Jangan percaya om ini! Kata mama kak putra gak boleh percaya sama orang asing" ucap putra kembali menatap tajam lelaki didepannya itu

Raisya seolah kembali teringat peringatan yg sllu di beritahukan oleh Oma dan bundanya, dan ia tersenyum lebar pada putra yg sudah mengingatkannya kembali

"Yok kita pergi" ajak putra, dan kedua anak itu berlalu dari sana sambil mengandeng tangan, putra kembali menoleh kebelakang, menatap om om dibelakangnya dengan tatapan tajam menusuk

Sedangkan lelaki yg tadi ditabrak raisya malah masih terdiam dengan wajah datarnya

Sampai...

"Fan, ngapain Lo Disni?, Cabut gue udah selesai nih" ajak seorang lelaki sambil menepuk bahu lelaki yg dipanggil fan tadi

Dia Affan! Ya dia Affan!!

Affan telah kembali!!.

Setiba didalam mobil Affan dan salah seorang teman semasa sekolahnya dulu yaitu Devon

"Lo ngapain tadi main sama anak kecil? Berubah jadi pedo Lo?" Tanya Devon

Affan yg awalnya menatap keluar jendela langsung menatap Devon dengan tatapan tajamnya

Devon tertawa tapi akhirnya ia terdiam Karna tersadar dengan suatu hal

Devon mengalihkan tatapan wajahnya dari tatapan maut yg diberikan Affan

"Ekhem, maaf maaf" ucap Devon dan pada akhirnya Affan kembali melihat kearah luar jendela kaca mobil

Ia kembali dengan tujuannya, yaitu

Membawa Anggi bersamanya.

"Bagaimana? Sudah menemukan lokasi dimna keberadaan dia?" Tanya Affan setelah terdiam beberapa saat

Devon yg mendengar kosa kata yg keluar dari mulut Affan langsung dibuat kembali terkekeh

"Yaelah fan!! Gue bukan pasien Lo kali, formal banget Lo!!" Ucap Devon

Affan kembali berdehem pelan

"Jawab pertanyaan gue!" Ucap Affan lagi

"Tentang pencarian gue selama ini! Meskipun gak banyak tapi gue jamin ini bakalan berguna untuk Lo bisa tau dimna pujaan hati Lo itu" ucap Devon sambil fokus menyetir

Affan hanya diam menunggu lanjutan dari Devon

"RS yg tdi kita kunjungi! Disitu ada salah seorang dokter psikolog bernama Rika Putriana, orang yg terakhir kalinya pernah bersangkutan dengan anggi, adik lo" ucap Devon lagi

"Dan gue juga baru2 ini dapat info lagi, jika Anggi udah punya anak berumur 3 tahun, kalo gak salah" tambah Devon lagi

Affan hanya diam saja, jarinya mengelus pelan lengannya sendiri, rahasia kehamilan Anggi benar2 tidak diketahui oleh orang luar ya?!

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang