T&OS_41

422 25 1
                                    

Nyatanya tidak hanya Raju saja yg kerumah Anggi, tapi semuanya pada ngumpul kesini dengan barang bawaannya

Karna rumah Anggi yg paling awal terlihat jika memasuki desa ini

Suasana rumah Anggi menjadi seperti pasar ikan, sangat berisik, ada yg tertawa terbahak bahak, ada yg bergosip, ada yg adu mulut, pokoknya bervariasi

Membuat kepala Anggi semakin pening saja, tapi tak apa, toh! Ini hari terakhir mereka Disni kan

Tidak hanya mereka saja, Disni ada juga beberapa gadis desa yg kesini untuk mengantarkan mereka pulang, selama 1,5 ini banyak dari mereka yg sudah mulai akrab, sikap para gadis2 desa yg ramah membuat mereka nyaman apalagi kaum Adam

Ada Sulisa anaknya pak Samsuddin, ada Santi anaknya Mpok Atiek dan ada Dahlia anaknya Mpok melati

Mereka itu cantik, sebagaimna si bunga desa yg cantiknya yg sangat alami

Mereka itu juga baik, rajin, itulah menurut Anggi

Anggi yg duduk didekat tangga bersama Hanna dan Mila, mereka berbicara santai tentang dunia pendidikan, Anggi sangat suka pembahasan seperti ini

Meskipun sekolahnya terputus hanya sampai kelas 1sma, tapi semua yg dikatakan oleh Hanna masuk kekepala Anggi, Anggi bisa mengimbangi semua yg dibicarakan oleh Hanna

Mila yg melihat itu hanya tersenyum tipis saja, Anggi memang anak yg pintar, sangat disayangkan karna kasusnya itu dia harus putus sekolah

Mila kembali merasa bersalah, dan ia lebih memilih Mendengarkan saja dari pada menyahuti omongan mereka

Tiba2, Sulis datang pada Anggi

"Mbak!! Itu mas Badrun diluar, katanya mau ketemu sama mbak" ucap Sulis dengan senyum lebarnya, nah Anggi tau itu maksud senyum si Sulis!!

Senyum yg ditunjukkan untuk menggoda Anggi, begitu?!

Anggi mengangguk, dan setelah berpamitan pada Hanna, Mila dan Sulis, dia berjalan kearah pintu depan, ia melihat Badrun  yg berdiri dipagar rumahnya, sedangkan diteras

"Yehhh neng Anggi!! Mau kemna neng?" Tanya Tio

Anggi menunjuk kearah Badrun dengan tersenyum

Lalu Anggi berjalan kearah Badrun meninggalkan Tio yg melongo Karna Badrun yg biasanya mereka lihat tidak pernah tersenyum selebar dan selembut itu, sikepala desa muda itu sangat triplek menurut tio, minim ekspresi maksudnya-_

"Lho lho!! Ada apa ini? Apa jangan jangan....

Faisal menepuk pundak tio dengan tempo pelan

"Yg sabar ya!!" Ucap Faisal lalu ia berllu dari sana

"Anjim si Faisal!! Hiks tapi perih juga, masa gue belum berjuang udah harus mundur sehh" ucap Tio sok dramatis membuat teman2nya disana menoyor kepalanya

Daniel juga berada disana, ia mengeraskan rahangnya, apakah Badrun juga menyukai Anggi -nya

Hadeuhhh para bujank ini!! Masih gadis aja diremehin pas udah jadi Mahmud  malah di rebutin!.

"Apa kabar kamu dek?" Tanya Badrun saat Anggi tepat berdiri disampingnya

"Baik mas, gimna sama mas?" Tanya Anggi balik

Badrun yg ditanya balik pun tersenyum lembut sambil mengusap tekuk nya

"Mas baik, maaf ya selama seminggu kebelakang mas nyuruh kamu buat pantau mereka" ucap Badrun, memang selama seminggu kebelakang, Badrun tak ada didesa, dia kekota Karna harus mengurus sesuatu untuk daerah yg ia kelola ini

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang