T&OS_67

63 4 0
                                    

Keesokan harinya Anggi sudah rapi dengan pakaian casualnya, Anggi melihat dirinya di cermin, wanita dihadapannya saat ini terlihat sangat pucat dengan pipi yg agak kurus, sangat tidak enak dipandang, dan sangat disayangkan

Wanita yg tak enak dipandang itu adalah dirinya sendiri

Anggi mengambil lipstiknya dan mengoles dibibir tipisnya, sehingga membuat Anggi yg awalnya pucat kesini terlihat agak fresh

Anggi pun berlalu dari sana

Anggi melajukan mobilnya ketempat penitipan anaknya, ia ingin sekalian menjemput anaknya, tapi ketika ia sampai disana, ia kalah cepat dengan Rika, ibu angkatnya

Anggi duduk didalam mobil, memantau keluar jendela, tak lama dari sana ia melihat Rika mengendong raisya yg menangis..!??

Apa!! Menangis?

Anggi sontak hendak turun dari mobilnya, tapi ia urungkan ketika melihat mobil Rika yg mulai berjalan perlahan pergi dari sana, sontak Anggi mengikuti mobil Rika Karna merasa sangat khawatir pada anaknya itu

Sesampai dirumah Rika, Anggi langsung turun dari mobilnya dan memanggil ibu dan anaknya

"Ibu, Raisya" panggilan itu membuat kedua perempuan beda generasi itu menatap kearah Anggi yg berada dibelakang mereka

"Bun..bunda!! Bunda

"Iya nak, sini sama bunda" ucap Anggi merentangkan tangannya

"BUNDAAAA, RAISYA RINDU BANGET" teriak Raisya merasa sangat bahagia dan menghambur memeluk Anggi dengan erat, anak kecil itu sangat merindukan sang bunda

Cup

Raisya mencium pipi sang bunda, membuat Anggi tersenyum hangat, anaknya kenapa sangat manis!!

Anggi mengelus kepala Raisya dan mencium kening Raisya yg tertutupi rambut

" Bundaaa, Raisya kangen banget tauuuu!! Bunda kemna aja, kenapa gak pernah temuin Raisya sama Oma lagi?? Bunda jahat ihhh" ucap Raisya merajuk, tapi tetep memeluk erat leher Anggi dengan bibir mengerucut bagai bebek

"Iya-iya, maafin bunda ya, bunda baru2 ini banyak kerjaan, maaf ya sayang" ucap Anggi sambil berjalan kearah Rika yg sedari tadi terdiam melihat interaksi antara ibu dan anak itu

"Ibu? Ada apa?" Tanya anggi agak aneh dengan sikap rika yg terdiam menatap Anggi dengan dalam

Tak seperti biasanya

"Ibu, kalo emang ada apa2, bilang aja sama Anggi, jgn dipendam" ucap Anggi sambil menyentuh bahu Rika, tapi wanita paruh baya itu malah menghindari perlahan

Membuat tangan Anggi malah menyentuh udara kosong

Anggi tertegun, Rika kenapa?

"Hufttt, maaf Anggi, ibu baru2 ini banyak pikiran, maaf ya, mari, masuk dulu, kamu pasti capek, ayo masuk dulu" ucap Rika dan berjalan didepan Anggi perlahan

Anggi masih berdiri diam melihat punggung Rika yg seakan menjauh darinya secara perlahan

Mungkin Rika sudah mengetahuinya, pikir Anggi

Sebaik apapun ia menyembunyikan hal besar ini, pasti akan bocor juga, lambat laun memang akan terjadi hal seperti ini, Anggi memang sudah memperkirakan semua ini

Anggi merasakan sesak didadanya, matanya Berkaca kaca!! Memang!! Tak ada yg benar2 peduli padamu didunia ini

Anggi mengambil ponselnya dan mencari sebuah kontak disana dan segera menghubungi nomor tersebut

"Hello, is your offer of help still valid now?"

"....

"Ok, thanks"

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang