T&OS_25

571 31 0
                                    

Yakinlah, semuanya yg terjadi memang sudah ditentukan oleh sang penguasa, jalan cerita hidupmu dan takdirmu telah ditentukan sesuai jalannya, tak perlu mengeluh maupun merasa paling tersiksa dengan keadaan yg sedang kau alami

Bisa jadi itu adalah jalan menuju kebahagiaan mu kedepannya, kebahagiaan pasti akan menghampirimu, meski kebahagiaan itu tidak menghampirimu saat kau masih bernyawa!!

Tapi!! Untuk mengalami itu tidaklah semudah mengucapkan kata2!! Sangat besar yg harus kau bayar untuk semua yg kau inginkan, semua manusia memliki masalh hidup masing masing!

Meskipun banyak yg berkata 'tidak usah merasa orang yang yg sangat menderita, masih ada orang lain lagi yg lebih menderita pada dirimu' tapi ingat, is my life not your life

Semua orang akan merasa seperti itu, Karna dihidupnya dialah yg menjadi peran utamanya bukan orang lain, hanya dia, jadi hanya dia yg paham akan jalan yg ia jalani

Meski tidak semua orang merasakan posisi tersebut, Karna sebagian orang hanya mengeluh karna suatu hal yg sepele!! Tampa ia ketahui  jika diluar sana tidak semua orang bisa menempatkan dirinya diposisi seperti dia!!

(Wkwkw gaje anjir)

Dua hari telah berllu sejak kejadian dimna ia melihat kelakukan bejat ketiga lelaki kurang ajar itu dan juga satu orang lelaki yg pura2 baik padanya

Melihat kelakukan ketiga lelaki itu, membuat Anggi semakin bertekad untuk menjauhi Rara dari mereka, apalagi setelah mendengar kata2 yg keluar dari mulut Mila

Mereka mencarinya! Tapi hanya untuk mengugurkan kandungan nya

"Sialan, bajingan brengsek!!" Gumam Anggi mengepalkan tangannya

Rasa benci semakin bergejolak dalam dirinya, tidak ada lagi rasa takut, hanya benci yg tersisa dalam dirinya, Anggi!! Dia bersumpah akan membalaskan dendamnya

Anggi awalnya merasa sedikit iba pada Mila, apalagi mendengar dia yg membela Anggi, tapi kejadian setelahnya membuat Anggi membuang rasa iba nya

Tok tok tok

Anggi tersentak mendengar suara pintu yg diketuk, Anggi bangun dari duduknya, Tampa ia sadari tayangannya berdarah Karna tertusuk kukunya sendiri

...

Sekarang Anggi berada didapur rumahnya, bukan hanya dia saja, tapi ada Hanna, Ella, Fadilah, Nadia, Nia, Kayla dan wilma yg membantunya memasak

Selebihnya mereka sedang membuat minuman, mereka akan mendalam acara makan besar dirumah Anggi

Awalnya Anggi dibuat terkejut melihat banyak semua anak KKN itu berkumpul didepan rumahnya, Anggi terdiam mematung apalagi ketika tatapannya bertubrukan dengan netra gelap segelap malam yg berdiri dibagian paling belakang

Rey, dia Rey!! Lelaki yg mengambil masa depannya, bukan hanya dia saja tapi ada Daniel, Raju dan Tama

Tak ada satu bagian pun yg dilupakan anggi tentang mereka berempat, sebenanrya Anggi ingin melupakan ingatannya semua tentang keempat bajingan itu, tapi!! Ia tidak bisa, entahlah ini hukuman atau sebagai pemancing jiwa dendamnya

Dan akhirnya Hanna, si gadis aktif itu yg mengundang mereka katanya untuk melakukan makan2 besar, bahkan mereka telah membeli semua bahan makanan yg hendak mereka makan

Anggi bisa apa? Bisakah dia menolak? Tentu saja tidak!!

Ini demi aktingnya yg berkedok melupakan mereka, dan kasian juga Karna mereka telah pergi jauh2 untuk membeli bahan makanan.

"Sepi ya!! Kalo gak ada Rara" celutuk Nadia yg lagi merajang bawang merah

"Biasanya ada yg ngoceh, aduh kangen banget sama Rara aku tuh!!" Ucap Fadilah menerawang kedepan dengan wajah terlihat gemas membayangkan wajah Rara yg imut dan cantik

Anggi tersenyum mendengar ocehan gadis2 itu

"Mbak emang gak kesepian kalo GK ada Rara Disni?" Tanya Fadilah

"Sebenarnya kesepian, tapi kan ada kalian, jadi saya gak terllu kesepian hehe" jawab Anggi

"Mbak kok berani sih tinggal Disni sendirian?, Emang gak takut?" Tanya Kayla, si gadis penakut

Anggi pernah melihat gadis itu beberapa kali berteriak dan lari terbirit birit katanya ada Kunti, gendurowo atau tuyul, entahlah!! Gadis itu indigo entah apa!!

Anggi yg sudah lama tinggal disana, gak pernah tuh liat yg aneh2, Alhamdulillah juga sih!!

"Iya mbak!! Pdhal kan ibunya mbak tinggal di kota!! Enak  tinggal dikota lho mbak" ujar Wilma menambahkan

"Saya bosen sama suasan kota, saya lebih suka pemandangan Disni, udara nya sehat" jawab Anggi dan mau tak mau Ketujuh gadis itu menyetujui apa yg dikatakan anggi, Karna memang itulah kenyataannya

"Iya juga sih" jawab Ella

Dan berkahir lah mereka memasak sambil mengobrol santai

Sedangkan diruang depan, Rey, Daniel, Tama, dan Raju hanya duduk diam menatap keadaan rumah yg lumayan gede ini, tapi masih gede rumah mereka sih

(Heleh sombong amat!!)

Jujur saja Rey merasakan degup jantungnya berdetak lebih cepat, entah karna apa!! Rey pun bingung

Katanya Anggi sudah memiliki anak, tapi ia tak melihat anak kecil dirumah ini, dan lagi Disni tak ada apa2, Bahkan bingkai foto saja tak ada, hanya perabotan yg terlihat Dimata Rey

Rey ingin berinteraksi dengan Anggi, tapi bagaimna caranya ia mengambil kesempatan tersebut, tentang makan bersama dirumah ini adalah ide Raju yg sebenarnya diusulkan oleh Rey dan Daniel

Raju otomatis langsung menyampaikan pada Hanna, sigadis aktif yg lumayan dominan diantara mahasiswi lainnya

Dan ternyata rencana mereka berhasil

"Anak Lo mna ya Rey?" pertanyaan absurd itu sontak membuat Rey menatap Raju yg masih celingak celinguk gaje

"Blm tentu dia anak Rey!!" Itu pernyataan Tama

"Jadi, anak Lo gitu?" Tanya Raju menaikan alisnya

Tama mendengus

"Bisa jadi iya" jawab Tama, dia berharapnya sih iya, biar Anggi menjadi miliknya, tak apa jika dia blm mencintai Anggi tapi lambat Laun ia pasti akan mencintai Anggi, yg terpenting ia harus menjadikan Anggi Miliknya dulu

"Yaelah!! Ngarep! Kan udh jelas, Rey yg pertama masukin Anggi dan Dia juga yg pertama nyemburin kecebongnya!! Tentulah anaknya dia" ucap Raju terllu vulgar sambil menyandarkan tubuhnya kesadaran sofa

Tama menggeram, dia memilih diam saja, kenapa kesannya Raju membela Rey!!

"Anjir kecebong apaan nih?" Celutuk salah seorang mahasiswa bernama aji

Dia lewat tadi dan gak sengaja mendengar kata kecebong!! Ini kecebong anak kodok atau kecebong manusia

"Sana Lo!! Sok kenal bat Lo!!" Sentak Raju dengan wajah songong nya

Sedangkan lelaki bernama aji itu mencibirkan bibirnya dan langsung berlalu dari sana, memang keempat Pantolan kampus pada songong2 semua

"Songong banget dah!!" Gumam aji dan masih didengar Raju, baru saja ia hendak membalas lagi, tapi ia ditahan oleh lengan Daniel Karna sang pemilik rumah ini keluar dari dapur dengan membawa mangkok berisi kuah

Membuat mereka semua menoleh secara bersamaan!! Bagaikan difilm2 saja, rambut Anggi yg halus berterbangan oleh angin sepoi2 membuat kadar kecantikannya bertambah

Membuat mereka berempat tepat dilantai dalam keadaan kejang2!!!!

(ー_ー)

.

.

To be continue

.

.

••••••

#_I'M👣

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang