T&OS_42

398 20 2
                                    

  Anggi dipeluk sangat erat oleh Halimah, ibu Badrun itu sangat menyayangi Anggi, beliau sudah menganggap Anggi seperti anaknya sendiri

Bu Halimah melepas pelukan nya dari Anggi, memegang kedua tangan Anggi dengan tatapan sendunya tertuju pada Anggi

"Nak Anggi!! Sering2 main kesini ya, bawa Rara juga ya nak ya!!" Ucap Bu halimah dengan suara keibuannya

Anggi tersenyum, dia pun merasa sedih karna harus berpisah dengan Bu Halimah, ibu Halimah sangat baik padanya

Anggi mengangguk dan tersenyum lebar

"Iya Bu, insyaallah Anggi bakal sering2 kesini kok Bu, ibu juga sehat2 Disni ya" ucap Anggi dan memeluk ibu Badrun sekali lagi

Waktunya Anggi pergi, Anggi menatap kebelakang tubuh Bu Halimah, semua orang dikampung ini ikut mengantarnya, mereka semua menatap Anggi dengan sendu

Anggi tersenyum manis pada mereka semua yg dibalas dengan senyum lebar pula

"Neng Anggi, ati2 disana ya!! Kayak kata Bu Halimah, sering2 kesini!!" Ucap pak Teko dengan cangkulnya yg ia taruh dibahu, beliau tadi sedang dikebun, tiba2 saja anaknya si Doyok, datang dan mengatakan jika Anggi akan minggat dari kampung ini

Tampa pikir panjang pak Teko langsung kesini Karna terburu2 terbawalah cangkulnya ini

"Iya nduk, nantik kalo nduk Anggi sama anaknya balik kesini, kita masak2 besar deh di sawahnya ibu, kita makan rame2" ucap Bu melati sambil menyengir

Anggi terharu, mereka mengharapkan Anggi kembali, tapi untuk Anggi sendiri, ia tak tau harus menjawab apa, Karna ia tak bisa memastikan bisa balik kesini atau tidak

"Iya Bu, pak!! Doain Anggi bisa kembali kesini dan tinggal lagi bersama kalian" ucap Anggi

" Aminnn" jawab mereka

Dan setelahnya Anggi berbalik, menaiki mobilnya, sebelum benar2 masuk kedalam mobil, Anggi menatap Badrun yg berdiri dibelakang para penduduk, pria itu membuang tatapannya padahl Anggi yakin jika dia menatap kearahnya

Anggi tersenyum kecil, tak apa!! Mungkin Badrun masih merasakan dampak Karna penolakannya kemarin

Setelah semuanya selesai, Anggi mulai menginjak pedal gas nya, dan mobil putih itu perlahan berjalan meninggalkan kampung tersebut, Anggi melihat lewat spionnya, mereka melambaikan tangannya kearah mobilnya

Disetiap ada pertemuan pasti ada yg namanya perpisahan, tak usah terllu bersedih karna itu memang siklus kehidupan didunia ini

........

Anggi turun sejenak di indojuni untuk membeli minuman, dia merasa haus sedari tadi, sebenarnya ada sih, kelapa muda utuh yg diberikan oleh mbok Jum tadi

Anggi cepat2 mengeyahkan pikiran tak masuk akalnya, ya kali dia harus membuka kepala itu didalm mobilnya ditambah lagi tak ada kapak Disni

Anggi menatap kearah luar kaca, melihat 3 mobil mewah yg berhenti disamping mobilnya, tapi tatapannya kembali teralihkan pada kasir Karna kini gilirannya membayar

Setelah selesai, Anggi berjalan menuju mobilnya, betapa terkejutnya dia ketika melihat ada makhluk lain didalam mobilnya

"Aaaaaaaa" teriaknya spontan

Sssttttttt

"Ka....kamu, apa yg....kamu lakukan dalam mobilku??" Ucap Anggi sedikit keras

Raju, pria sableng itu, kenapa ada didalam mobilnya

"Aduhhh jangan teriak2 dong ay, sakit ini kuping guah" ucap Raju dengan tampang songong nya tak lupa tangannya yg menggosok kupingnya

"Keluar, keluar dari mobil ku" ucap Anggi datar

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang