T&OS_30

554 34 0
                                    

Raisya sedang asik2nya bermain ditaman rumah sakit, bermain di air terjun buatan yg kebetulan tidak terllu dalam, bermain lompat lompatan, bahkan kejar2an dengan anak laki2 bernama saputra, atau biasa dipanggil kak puteya oleh Raisya

"Ayo kak puteya ayo kejar Raisya wlee" teriak Raisya sambil menatap kebelakang

Hingga ia tak menyadari seseorang berdiri didepannya

Brakh

"Raisya" teriak putra melihat Raisya yg jatuh terduduk di rerumputan setelah menabrak kaki seseorang

Raisya mengangkat sikunya yg terlihat lecet sambil mengaduh Karna merasa perih

Putra yg hendak membantu Raisya malah keduluan dengan om om yg mengulurkan tangannya pada Raisya

"Sini om bantu!" Suara buriton itu sontak membuat Raisya mendongak menatap pria yg berdiri menjulang tinggi didepannya

Raisya tak juga menerima uluran itu, ia takut, bunda dan Oma nya pernah mengatakan jangan sembarang percaya pada orang asing

Putra pun langsung memegang bahu Raisya dan membangunkan gadis kecil itu

"Raisya mna yg sakit?" Tanya putra menatap khawatir Raisya yg masih menatap pria didepan mereka

Putra yg sadar akan tatapan raisya langsung menatap pria didepannya

Wajah putra yg awalnya terlihat khawatir langsung berubah marah melihat om om didepannya yg menatap Raisya  sangat lama

"Om kenapa jalannya gak hati2, liat ini! Teman saya luka kan!" Bentak putra dengan suara cemprengnya

Pria yg sedari tadi hanya diam langsung berjongkok menyamakan tingginya dengan kedua anak berbeda jenis kelamin ini

"Mau es krim?"

.....

Prengg

Anggi menatap gelas yg terhempas kelantai dan hancur berkeping2, tadi tak sengaja lengannya menyenggol Gelas tersebut

Anggi menunduk melihat pecahan gelas yg mengenai kakinya, membuat kakinya berdarah walau nggak terlalu parah

Anggi tak memperdulikan hal tersebut, Anggi tetap melanjutkan mencuci piringnya, saat ini dia sendirian dirumah, anak2 KKN itu sudah keluar untuk melakukan tugasnya masing2

Karna tak sengaja, Anggi yg lupa bahwa di bawah masih ada pecahan gelas, menginjak beling dan membuat kakinya semakin berdarah

"Ssssttt" Anggi meringis dan setelahnya ia menunduk dan mencabut pecahan gelas yg tertanam pada kakinya

Darah keluar mengucur hingga mengenai lantai keramik rumahnya

Anggi berjalan dengan pelan kearah meja makan, mengambil tisu dan menutup telapak kakinya yg berdarah

"Kop perasaan aku tiba2 gak enak gini ya?" Ucap Anggi pada dirinya sendiri

Setelah menghabiskan beberapa tisu untuk menghapus darah dikakinya, Anggi berjalan menuju ruang tv

Disana ada satu kotak p3k yg sengaja ia persiapkan

meskipun kemaren itu dia bersikap seakan2 kotak p3k hanya ada dikamarnya saja

Tampa mereka tau dirumah ini banyak menyediakan kotak tersebut, Karna itu sangat diperlukan bukan?

Anggi mengambil kotak tersebut di lemari samping tv, di laci yg paling bawah, lalu membawanya ke sofa dan mulai membersihkan dan memberikan Betadine pada lukanya, lalu memberi perban pada lukanya

Anggi berdecak pelan, pdhal hari ini ia harus kembali kepasar Karna persediaan makanannya sudah akan hbis, tapi dengan keadaan kaki yg begini, bagaimna ia harus berjalan hingga sampai ketempat mang ojeknya

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang