T&OS_36

411 25 4
                                    

Anggi belum sadar dengan sesosok bertubuh tinggi jakung dibelakangnya, wanita itu masih sibuk berkutat dengan bahan2 makannya

Pria berhoodie hitam itu berjalan pelan kearah Anggi tanpa menimbulkan suara apapun, sampai ia berdiri tepat dibelakang tubuh Anggi

Pria itu membungkuk hingga setinggi tubuh Anggi, berbisik pelan dengan suara serak basahnya

"Anggi!!"

Aarrghh

Eummmpphhhh

Anggi memberontak Karna seseorang membekap mulutnya dari belakang, dia kaget pas tadi ada suara tiba2 ditelinganya, otomatis Anggi teriak tapi mulutnya malah dibekap sekarang

"Eeummpphhhhh" Anggi terus meronta

Pria yg memeluknya dari belakang, malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Anggi, menghirup dalam2 aroma khas tubuh Anggi dari lehernya

"Ssstttt jangan banyak gerak Anggi!! Jangan membangunkan sesuatu yg bisa ngebuat Lo menjerit nikmat Anggi" ucap pria dibelakngnya

Anggi otomtis terdiam bagai patung, tak melakukan perlawanan lagi, hanya diam dengan nafas memburu, dia tau ini suara siapa

Merasa bekapan dimulutnya agak melonggar, Anggi mengigit tangan di pria itu dengan keras

Membuat bekapan itu terlepas dari mulut nya

"Ah sstttt" ringisnya, tapi pria itu masih saja memeluk pinggangnya

"Lepasin aku Daniel!!!

....

Anggi duduk disamping Daniel dengan wajah suramnya, didepannya ada kotak p3k dengan Daniel yg tersenyum didepannya

Mereka duduk dimeja yg tersedia didapur, Anggi mengetahui alasan pria ini kerumahnya selarut ini, Daniel ingin Anggi mengobati lukanya, dia mengatakan jika luka ini disebabkan oleh Anggi

Anggi tentu saja tidak terima, kok dia yg salah? Padhal kan dia doang yg mempunyai darah tinggi! Sikit sikit marah!! Sikit sikit nonjok!!

Tapi sebagaimna pun Anggi menolak untuk tidak mau disalahkan, tetap saja ia harus mengobati luka pria ini, kalau tidak, Daniel tak mau melepaskan Anggi dari dekapannya

"Kok duduknya jauh banget Anggi??" Tanya Daniel dengan senyumnya, merasa geli dengan tingkah Anggi, wanita itu duduk sangat jauh dengannya

Anggi tak menjawab, dia sibuk melumuri kapas dengan alkohol untuk membersihkan luka Daniel

Merasa tak ada respon, ego Daniel agak tersentil, tak ada wanita yg bisa mengabaikan dirinya, termasuk Anggi

Dengan kekuatan penuh, Daniel menarik kursi yg diduduki Anggi dengan kakinya, membuat Anggi hampir saja terjungkal jika Daniel tak menarik tangan Anggi

"Kamu!! Kamu ngapain sih?? Kalo ada yg bangun gimna? Gila kamu?" Ucap Anggi dengan mata terbelalak, selain kaget dia juga emosi

Pria tak beradab ini!! Ingin Anggi benturkan kepalanya ke dinding

"Iya, gue gila karna Lo!!" Ucap Daniel tak nyambung

Anggi berdecih kesal

Daniel masih saja terdiam memandangi wajah Anggi yg sangat cantik menurutnya, pdhal tidak memakai make up, kenapa wajahnya secantik itu.

Anggi mengangkat wajahnya yg kesal, menatap Daniel yg menatapnya sambil tersenyum senyum sendiri, Tampa berlama lama Anggi, mulai membersihkan wajah Daniel dengan kapas, wajahnya terlihat serius sedangkan Daniel masih saja menatap wajah Anggi

"Seharusnya gue dari dulu sadar!!! Dan gue, gak  akan  ngebiarin kejadian dulu terjadi" gumam Daniel, Anggi terdiam, dadanya terasa ngilu seperti ada sesuatu yg menghantam dadanya

Diingatkan kembali oleh si pelakunya sendiri!!

Bahkan Anggi ingat jika daniellah yg membuat ya seperti binatang dikala itu, pria ini sangat kasar!!

Anggi menggelengkan kepalanya berusaha mengusir ingatan kelam tentang masa lalunya

"Akkhhh"

Anggi tanpa sadar menekan luka Daniel membuat pria itu meringis dan memegang pergelangan tangan Anggi

"Hati2 baby!!" Ujar Daniel

Anggi kembali sensi, baby baby!! Babi?

"Ndasmu baby!!" Gumam Anggi membuat Tama terkekeh lagi

Akhirnya Anggi selesai mengobati Daniel, ia membereskan semua peralatan obat2annya, meninggalkan Daniel yg masih terdiam memandang kearahnya

Anggi juga membereskan peralatan dan bahan membuat nasi gorengnya, dia sungguh tidak berselera lagi semenjak kedatangan gendurowo ini

"Anggi kesini sebentar" ujar Daniel, Anggi hanya menatap dengan ujung matanya

"Kesini" ucap Daniel

Anggi hanya membalikkan badan, gak mau dia ketempat Daniel

"Apa?" Tanya Anggi dengan melipat tangannya diperutnya

"Lo gak mau tau, gimna caranya gue bisa masuk kerumah Lo?" Tanya Daniel menaikkan alisnya, Daniel agak heran kenapa wanita itu tidak menanyakan hal itu padanya

"Kalo Lo mau tau, Kesi....

"Mila yg kasih akses kamu buat masuk! Benar?" Tanya Anggi menaikkan alisnya

Daniel terdiam

"Hahah seharusnya memang seperti itu!! Tak akan ada perubahan apa2 pada manusia limbah plastik seperti kalian, sangat menjijikkan" ucap Anggi dengan raut wajah meremehkan

"Kalian seolah lupa dengan apa yg kalian perbuat atas diriku dulunya!! Kalian bersikap seolah2 tak terjadi apapun, kalian bersikap seolah olah kalian bukanlah orang yg berdosa tapi dibalik sikap kalian yg seperti itu, ada aku yg merasakan semua penderitaan yg kalian tinggalkan, aku hanya menjadi korban keegoisan kalian, kalian semua bajingan! Sangat menjijikkan" ucap Anggi dengan raut wajah emosi

"Sekarang kalian datang ingin mendekatiku!! Menebus dosa!! Hahah dosa apa yg mau kalian tebus? Bahkan kalian pernah merencanakan akan mengugurkan kandungan ku!! Sungguh aku sangat membenci kalian!! Aku akan membenci kalian sampai ketulang2 kalian, tak akan kumaafkan kalian sampai kalian mati, sampai tulang tulang kalian memutih di dalam kuburan sana" ucap Anggi dengan mata berkaca kaca

Daniel mengepalkan tangannya, tanpa aba2 dia bangun dari duduknya, memegang kedua sisi kepala Anggi memutar kepalanya dan

Cup

cap cip cup kembang kuncup!!!

••••••

Tinggalkanlah jejak kalian dengan cara!!!!
Tekan bintang disamping kiri dilayar handphone kalian, oghe!!!

See u again👋

#_I'M⭐

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang