T&OS_40

479 25 1
                                    


Seminggu telah berllu, yg tandanya mereka akan pulang kekota Karna waktu mereka Disni sudah berakhir

Nanti sore bus akan sampai Disni, bus yg dikirimkan langsung oleh kampus

Keadaan dirumah Anggi sedang haru harunya, Ela yg paling sedih, selama ini dia sangat akrab dengan Anggi, ia sudah menganggap Anggi seperti kakaknya

Padahl jelas jelas umur Ela ada diatas Anggi, tapi Karna perilaku Anggi selama ini kepadanya, Ela merasa jika Anggi lebih dewasa padanya, Anggi baik dia ingin memiliki saudara seperti Anggi, apalagi dia kan anak tunggal

Maka dari itu, sedari tadi ia terus menempeli Anggi, sangat aneh anak ini!!.

Setelah kemas kemas mereka duduk nyantai di ruang tamu, membicarakan ini itu dengan Anggi yg ada ditengah tengahnya

"Sayang banget!! Gak ada Rara, padahl pengen banget aku tu nyubit pipi nya itu euuu!!" Geram Anin sambil membayangkan wajah Raisya, mereka belum tau perihal raisya yg tak mau dipanggil Rara lagi

Anggi hanya tersenyum kecil

Tak sengaja mata Anggi bersitatap dengan Fadillah, Fadillah menatapnya dengan takut, membuat Anggi mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya, tapi cewe itu malah langsung mengalihkan tatapan kearah lainnya, Anggi kembali tersenyum tipis

Ah!! Anggi jadi ingat malam itu, malam panasnya bersama Rey!! Anggi tertawa dalam hati

Rey, Rey, Rey

Sekilas mata Anggi berkilat penuh dendam sampai ia kembali diajak berbicara oleh mereka dan Anggi kembali tersenyum pada mereka seperti biasanya

Sedangkan dirumah Badrun, cowo2 juga sudah berkemas, mereka terbagi menjadi dua kubu, para cowo2 normal berkumpul  di teras rumah Badrun disebelah kanannya sedangkan Rey dkk!! Mereka duduk diteras juga tapi disisi sebelah kiri

Gak mau mereka gabung dengan mereka

Seminggu sudah berllu sejak kejadian itu, Daniel dan Rey menjadi semakin dingin saja, kalau dulu mereka memang jarang berkomunikasi Karna sifat mereka yg kaku tapi saat ini mereka bahkan tak berbicara sedikit pun, ditambah lagi jika mereka berdekatan seakan aura negatif menyebar kemna mna

Raju dan Tama pun sadar akan hal itu

"Lo dan Lo!! Kenapa sih?" Tanya Raju, jengah dia

"Sedari tadi tegang amat Lo pada!! Kayak punya Tama, tegang Mulu" celutuk Raju lagi

Tama yg tiba2 dilibatkan jelas tak terima, Tampa ragu Tama mendorong kepala Raju kencang

"Adohhh!! Kurang ajar banget Lo, main dorong2 kepala gue!!" Ucap Raju tak terima kepalanya didorong

Tama hanya diam, tak membalas, memang si Raju ini agak agak gimna gitu

Setelah mereka semua hanya diam, Tama yg duduk menatap kedepan sambil tersenyum2 gila Karna ingat beberapa hari kebelakang ia bertemu Anggi dan berjalan bersama untuk pulang kerumah Anggi, kesannya seperti Tama yg mengantar Anggi kerumah Anggi sambil berjalan kaki

Aduh romantis banget!! Meskipun kebanyakan dia yg berbicara Anggi cuma angguk2 doang!! Tetap aja Tama senang

Sedangkan Daniel, dia terdiam mengingat kejadian waktu itu, andai saja Rey tak datang menganggu dia pasti sudah bisa merasakan Anggi lagi, arrgghhh!!

Mereka sebenarnya sempat main smekdon2an lagi pas baliknya, yg menyebabkan wajah mereka lebam, untungnya udah agak sembuh sekarang

Daniel pun semakin berang kala mengingat saat ia terbangun dari pingsannya, ia melihat Rey yg duduk dengan bertelanjang dada dengan rokok yg ada di jarinya, dan Anggi yg baru selesai mengikat  jubah tidurnya,  hbis ngapain mereka, coba?

Mengingat hal itu, membuat Daniel semakin ingin membunuh Rey.

Raju!! Dia malah asik bernyanyi tak jelas, dengan sesekali menyauti omongan omongan cowo sebelah sana

"Wkwkw anjing memang, gue memang suka sih sama neng Sulisa anak pak Samsuddin itu, cantik banget Sumpah" ucap Roy

"Halah, mana mau dia sama Lo yg buluk itu" saut Raju tak ada angin tak ada ujan

" Heh diam Lo, gue tonjok juga Lo lama2, dari tadi nyautin omongan kita aja kerjaannya" jawab Roy, lagian aneh banget ini makhluk, pdhal mereka gak kenal lho sksd  ni!

"Ieeee!! Sape lu nyuruh2 gue, dasar orang fakir" saut Raju nyebelin

"Anjing Lo, gue lempar juga Lo ke sawah pak Teko " ucap cowo itu sambil bangun dari kursinya namun ditahan oleh teman2nya

"Cih!! Coba aja kalo berani, gue lembar balik Lo nyampe ke Antartika" jawab Raju lagi

"Heran gue sama Lo, dari tadi ikut campur mulu omongan mereka" saut Tama yg agak malas dengan peraduan Mulut tak bermutu seperti ini

"Ya mau gimna lagi, gue Disni pun udah kayak ayam penyakitan, diam doang!! Apalagi harus ngeliat orang adu pelototan sedari tadi! Gak perih tu mata?" Sindir Raju pada Rey dan Daniel

Mereka tak peduli, membuat manusia receh kek Raju ini jadi semakin malas jika berlama lama dengan mereka, alangkah baiknya ia ngapel kerumah Anggi, wah ide bangus!! Tampa berkata apa2 Raju bangun dari duduknya dan berjalan penuh semangat kearah rumah Anggi mengabaikan panggilan Tama

Dan untuk Rey, dia hanya duduk santai sedari tadi, menyesap rokoknya dan menatap remeh kearah Daniel yg menatapnya dengan penuh permusuhan

Bugh

"Jauhin Anggi, Lo udah tau sekarang Anggi lebih milih siapa kan!!! Dia milih gue Niel ahahaha dia milih gue!! Dan Lo menjauh dari dia Karna dia milik gue" ucap Rey sambil tertawa bahagia diatas Daniel

Setelah dari rumah Anggi mereka pulang tepat jam  4 pagi, dan ditengah2 jalan pulang digelapnya malam itu mereka malah kembali berkelahi

Salahkan Daniel yg duluan menonjok pipi Rey

"Bangsat!!"

Bugh

Bugh

Bugh

Mereka kembali main tonjok2an, dan Daniel berada diatas Rey

"Jangan harap, bangsat!!" Daniel diselimuti oleh amarahnya

Rey tak tinggal diam dong

Dengan kekuatan penuh, Rey membalikkan keadaan, sekarang ia yg berada diatas Daniel, memukul wajah Daniel dengan membabi buta

Daniel pun menendang Rey membuat pria itu terjatuh dari atas tubuh Daniel

Rey jatuh terlentang dengan nafas memburu, sedangkan Daniel, ia bangun dari tidurannya, meludahi darah dari dalam mulutnya

Ia menatap kepada Rey yg tiduran diatas tanah dengan mata tertutup

Setelahnya Daniel berdiri, badannya sakit semua, percuma kalo dia memukul Rey lagi, bakalan gak ada rasanya, orang dia udah lemah kayak gini, mna ada tenaga lagi buat nonjok orang

"Liat aja nanti!! Siapa yg bakalan dapatin Anggi" ucap daniel, setelah nya ia pergi dari sana meninggalkan Rey yg masih dalam keadaan berbaring menatap kearah langit

Rey terkekeh pelan tapi lama kelamaan dia malah ketawa terbahak bahak mengingat perkataan Daniel tadi

"Ya, kita liat aja nanti" gumamnya, lalu ia membangunkan dirinya dan ia kembali berdecih Karna baru sadar tempat yg ia jadikan arena smekdonnya dengan Daniel tadi adalah tanah basah

Yg berarti membuat bajunya kotor dengan lumpur

"Ck"

••••••

#_I'M👣
02Sep2022

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang