T&OS_62

145 2 1
                                    

    "Ada keperluan apa kau kesini?" Ucap Affan dengan suara beratnya

Tama yg memiliki kepribadian tengil tingkat dewa langsung menatap Affan dengan sedikit menundukkan kepala, lidahnya ia mainkan di dinding pipinya

"Jawab atau eggk ya?" Ucapnya sambil berjalan perlahan kearah Affan

Sebelah alis Affan terangkat, melihat wajah bocah didepannya, sangat ingin ia hantamankan  ke tembok lorong ini

Tdi ia membawa salsa yg pingsan kerumah sakit, setelah terjadi perdebatan besar tdi, salsa yg pada dasarnya kecapean dan kurangnya waktu ia istirahat sontak jatuh pingsan

Tapi ketika kembali ia malah melihat anak tengik ini didepan apart Anggi, apakah Anggi baru pulang berdua dengan bocah ini?

Semakin Affan menebak semakin Affan merasa amarahnya membara

"Kenapa? Marah? Kenapa harus marah? Kenapa emangnya kalo gue jalan sama Anggi? Masalah buat Lo?" Tanya Tama berturut2

Membuat Affan maju selangkah dan memegang kearah baju Tama

"Jauhi Anggi, jangan pernah kau dekati Anggi, kalau sampai kau....

"Apa??? Mau apa lo hah?" Sentak Tama dan mundur beberapa langkah ke belakang setelah melepaskan dirinya dari affan

"Saya tidak akan ragu menghancurkan perusahaan kedua orang tuamu!" Ucap Affan dengan menatap tajam kearah Tama

Tama sontak membulatkan matanya, seakan takut, tapi tak lama lelaki itu malah tertawa ngakak

"Ahahahahahahahahahahahahaha wahhh hebat sekali anda ini hahahahah.... Lo pikir gue takut?" Tanya Tama setelah selesai tertawa

"Saya peringatkan sekali lagi, jangan pernah dekati Anggi lagi, kau itu lelaki brengsek, kau tak pantas dekat2 dengan adik saya" ucap Affan

"Adik? Lo yakin? Bukannya Anggi itu wanita yg lu suka?" Tanya Tama dengan raut wajah menyebalkan

Raut wajah Affan berubah, kenapa bocah tengil ini tau, apa Anggi yg mengatakannya?

"Kagetkan lu, kaget kan? Ahahahaha Affandy Affandy lu pikir semua kebusukan lo gak akan terbongkar?" Ucap Tama menatap Affan dengan tawa dimulutnya

"Ahahahah" Tama sudah seperti orang gila saja, ia berjalan kekanan dan kekiri dilorong itu sambil menepuk tangannya

"Ohhh bukan hanya itu aja.....ada satu lagi..eummm apa ya..??" Ucap Tama lagi sambil pura2 berfikir dan memegang dagunya

"Ahahahahahah

Tama kembali tertawa, membuat Affan kesal karna mendengar rawa penuh ejekan dari mulutnya Tama

"Diam kau brengsek" ucap Affan sambil menggeram

Tama terdiam tapi masih dengan bibir yg tertarik keatas sambil menatap Affan atas sampai bawah

"Kau pikir saya tidak bisa menghancurkan perusahaan turun temurun keluarga mu?" Ucap Affan masih stay cool

"Coba aja kalo bisa" tantang Tama sambil menatap Affan dengan senyum menyebalkannya

"....kalo Lo berani macam2 sama perusahaan keluarga gue...maka rahasia terbesar Lo juga akan kebongkar affan" ucap Tama lagi namun tidak ada lagi senyuman diwajahnya saat ini

"Cih!! Rahasia apa yg bisa dibongkar oleh bocah tengil seperti kau" ucap Affan lagi, pemuda didepannya ini benar2 sangat angkuh menurut Affan

"Hmmm apa ya...

Jawab Tama lagi, ia kembali memasang pose berfikir

"...tentang lu inces  atau....Claire Denise, see!!!

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang