T&OS_63

137 3 3
                                    

  Disinilah Affan berada, duduk diam dalam keadaan masih diselimuti dengan amarahnya, sedangkan Anggi, wanita itu fokus mengompres pipi Affan yg lebam dan membengkak

"Kak Affan ada masalah apa sih? Kok berkelahi sehebat ini, lihat ini!! Lukanya Sampai separah ini?" Ucap Anggi tak hbis pikir, ada beberapa luka yg terbuka memperlihatkan daging wajah pria satu ini

Affan memalingkan wajahnya kearah Anggi, ia hanya terdiam dengan mata yg memperhatikan Anggi dalam dengan seksama, Affan kembali memalingkan wajah nya sambil mendengus

Anggi merasa heran, lalu ia melihat dirinya sendiri, tak ada yg aneh perasaan

Anggi membuang rasa heran nya dan fokus mengobati Affan lagi, membersihkan, lalu memberinya plester bergambar Dugong

Affan menatap Anggi diam2 dengan ujung matanya, sedangkan Anggi, dia sih sadar tapi Anggi memilih abai dan lebih memilih membereskan kotak obatnya

Setelah beberapa saat Anggi kembali lagi dengan segelas air mineral di tangannya

Melihat Anggi yg tak peka dengan kode ngambek yg dikirim oleh Affan, sontak saja membuat Affan berdecak dan berbalik kearah Anggi dan memegang kedua bahu kecil Anggi

"Ada hubungan apa kau dengan anak haram itu hah?" Tanya Affan dengan suara yg naik satu Okta

Anggi melepaskan tangan Affan dari bahunya

"Siapa maksud kakak?" Tanya Anggi lelah dengan bocah setengah tua ini

"CK Pratama" ucap Affan sangat ketus

"Hanya teman" jawab Anggi enteng

Brukh

Anggi yg mendapat serangan tiba2 dari Affan sontak kaget bukan main, Affan yg duduknya berjarak sekitar 3 jengkal dengannya kini malah berada diatasnya sambil menekan bahunya

"Ssstt apa yg kakak lakukan, lepaskan aku" ucap Anggi, ya jujur saja sih ini sakit lhoo, kedua bahunya ditekan bahkan seperti dijadikan tumpuan oleh si kakak sedengnya ini

"Jika memang teman, lantas tanda apa yg ada dileher mu? Siapa yg menciptakan kissmark  dilehermu??" Tanya Affan dengan urat leher menonjol sangking kerasnya ia bersuara

Anggi sontak ingat, si idiot Tama dengan gila2an membuat tanda kemerahan di lehernya, katanya sebagai tanda kepemilikan

Gila!! Ia pikir ini cerita vampir apa? Dan sialnya lagi Anggi malah lupa dengan tanda itu

"Memang kenapa? Apa masalah kakak?" Tanya Anggi menantang, ia sangat lelah dengan sikap Affan yg seperti ini, Anggi sangat tidak nyaman

Apakah Affan suaminya? Kenapa ia bersikap seperti ini disaat Anggi sudah terang2an tidak mau dengannya

Mendengar jawaban pernyataan Anggi semakin membuat Affan menjadi berang dan Tampa berpikir dua kali, mumpung ada kesempatan

Affan langsung menunduk dan mencium Anggi yg berada dibawahnya saat ini, mencium dengan brutal membuat Anggi hampir metong karna kehabisan nafas

Anggi memberontak disaat Affan memaksa untuk mencium lehernya, rasa2nya seluruh rambut ditubuh Anggi berdiri semua, ia tak merasakan hal seperti ini disaat ia bermain dengan ketiga bajingan stress itu tapi disaat Affan yg melakukannya...

Akhh

Anggi memekik pelan kala Affan dengan lancangnya meremas aset berharga nya

Tidak bisa, tidak bisa, ini tidak bisa dibiarkan, Affan kakak kandungnya

Anggi sontak saja menangis kala hati nuraninya memberi peringatan keras pada otaknya

"Hiks Kak, jangan kak, hiks kak Affan akhhh" Anggi dibuat kembali memekik dikala Affan mengangkatnya seperti karung beras

The And Of Story' { And }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang