'aku bukanlah jalang hanya saja aku tak tau kalau aku di beri kehidupan untuk menjadi jalang'_ xiao zhan
⚠️⚠️⚠️
MPREG
Kawasan BL / BOYS LOVE (HOMO)
YANG HOMOPOBIC BISA COBA DI BACA SIAPA TAU TIBA-TIBA JADI PUJO/PUDAN :D
Yizhan ❗❗❗
🔞🔞🔞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Happy reading~
Hari-hari yang selanjutnya Xiao zhan seperti kehilangan nyawa, bagaimana tidak dia kehilangan nyawa yang belum lahir pada dirinya.
Dan sejak saat itu pula Wang yibo juga tidak terlalu mementingkan hubungan badan, jikapun ingin dia selalu memakai pengaman, Xiao Zhan tidak keberatan akan hal itu, bahkan mungkin bak sampah pada kamar Wang yibo sebagian besar hanya berisikan bekas pengaman, namun sejak saat itulah Feng chong jarang berbicara padanya, yang pada biasanya Feng chong memang dingin justru semakin dingin.
Xiao Zhan merutuki dirinya yang tak bisa menjaga nyawa yang belum lahir tersebut, Xiao Zhan memang belum berkeinginan mempunyai anak apalagi belum mempunyai status, dan yang lebih penting wanita yang ia suka tak pernah ia lihat setelah kepergian dengan embel-embel bekerja.
Namun nyawa yang belum lahir memang ia jaga untuk Feng chong, seseorang yang sudah ia anggap sebagai kakak baginya, ia ingin memberi harapan untuk Feng chong, harapan bagaimana rasanya mempunyai anak.
Tentu Feng chong yang di katakan sudah terlalu matang untuk mempunyai anak justru tak memiliki kesempatan, apalagi pemikiran perempuan yang jika sudah tua mereka tentunya akan berharap dirawat oleh sang anak, bukankah itu indah?.
Inginnya Feng chong menanam rahim pada dirinya sendiri, namun justru kulit perutnya yang sangat tak mendukung, kulit perutnya yang terbilang tipis bisa membuat dirinya atau anak yang akan lahir kemungkinana tak akan selamat, jadi apakah ada harapan, tentunya tidak.
"Mn" tanpa memperdulikan lawan bicara, Feng chong hanya akan bergumam membalas perkataan Xiao Zhan.
Jika pun Xiao zhan mengajaknya berbicara Feng chong hanya akan menanggapi dengan kata 'iya, tidak, mn'.
Hanya tiga kata itu yang keluar jika Xiao zhan mengajaknya berbicara.
"Chong jie, aku harus apa agar kau bisa memaafkan ku" lirih Xiao zhan. Namun tentu sang lawan bicara tak akan menanggapi nya apapun dan hanya akan pergi tanpa kata jika itu menyangkut hal yang sama.
"Chong jie!! Aku... Aku akan berusaha agar bisa hamil lagi asalkan chong jie tak marah lagi denganku!" Teriak Xiao zhan membuat Feng chong menghentikan langkahnya, namun tetap saja Feng chong hanya akan berlalu tanpa sepatah katapun.
"Kau tak memikirkan tuan Wang?" Ucap seseorang dengan tubuh gempalnya yang sedari tadi mendengar lirihan Xiao Zhan.
"Lalu aku harus bagaimana?! Aku sudah berusaha membuat chong jie memaafkan ku, tapi dia seolah menganggap ku angin lewat, ini bukan salahku tuan Wang yang tiba-tiba memasukkan benda itu dan membungkam mulutku sehingga tanpa sengaja ku telan, aku harus bagaimana?! Hiks" unjar Xiao Zhan.